
Saat Luhut Jadi Korban Gegara RI Terancam 'Kiamat Pesawat'

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara mengenai mahalnya harga avtur dan krisis penerbangan RI. Dimana masalah ini juga terjadi berbagai negara lain.
"Solusinya bukan hanya kita tapi dunia juga gitu. Kemarin saya rapat dengan Menteri Keuangan AS di Bali itu salah satu pembicaraan. Mereka takut jika harga minyak naik US$ 200 (per barel) karena Rusia mengurangi ekspor sekitar 3 juta barel. Itu (berpotensi) naik US$ 200 ditambah inflasi AS sekarang 9,1 dan kita pun akan kena, semua pun akan kena," jelasnya saat ditanya soal solusi kelangkaan pesawat dan kenaikan harga avtur dalam konferensi pers, Jumat (15/7/2022).
Dengan kenaikan harga avtur ini membuat banyak penerbangan hanya menjalankan rute-rute gemuk. Bahkan pasca pandemi jumlah pesawat yang tersedia juga semakin sedikit, dimana menurut data Kementerian Perhubungan hanya tersisa hanya 350 unit dari 505 pesawat.
Dalam pengalamanya Luhut bercerita tingkat kunjungan ke Bali tengah melonjak, hingga dia tidak kebagian tiket pesawat.
"Harga avtur ini sangat berpengaruh terhadap industri pesawat. Ini pak Menhub harus berhati-hati. Sekarang ke Bali itu penuh banget, saya gak dapat tiket akhirnya di economy class. Penuh, pak.Tapi menurut saya ya bagus tapi gak bagus juga," ujarnya.
Luhut menjelaskan pemerintah saat ini tengah mencermati hari ini dan berhati-hati dalam memitigasi masalah ini, dengan bertingkat dan berlanjut. Dimana kabar baiknya sudah mendapatkan komitmen dari beberapa maskapai untuk menambah jumlah penerbangan.
"Bertahap Air Asia datang ke Pak Budi (Menhub) dan saya akan tambahin tapi pelan pelan, dan untuk menambahinya juga gak bisa cepat karena di luar negeri sama saja," jelasnya.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan Garuda Indonesia dan Pelita Air juga secara bertahap akan menambah jumlah penerbangan.
"Paska PKPU dari Garuda dan Pelita kita coba meningkatkan flight, sehingga nanti keterbatasan pesawat bisa diatasi menjelang akhir tahun nanti," jelasnya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siapkan 53 Program Jitu Buat Prabowo, Luhut: Beliau Sangat Menikmati!
