
Milenial Dituding Jadi Penyebab Inflasi AS, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Amerika Serikat (AS) di bulan Juni 2022 'meledak' hingga 9,1% secara tahunan. Analis pun menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan tajam ini mulai dari perang Rusia-Ukraina hingga stimulus Covid-19. Namun, ada juga penyebab inflasi lainnya yaitu kaum muda atau yang digolongkan sebagai milenial.
Kepala Investasi di Smead Capital Management, Bill Smead, mengatakan milenial memiliki sebuah kebiasaan dimana saat mereka memiliki uang, mereka justru mengejar terlalu sedikit barang.
Namun, saat ini, milenial justru mulai terlihat ingin secara bersama-sama membeli aset-aset yang diperlukan. Ini kemudian mampu mendorong harga-harga untuk naik.
"Terakhir kali kami melihat apa yang kami sebut 'inflasi wolverine' atau inflasi yang sulit dihentikan oleh pembuat kebijakan adalah ketika 75 juta baby boomer telah menggantikan 44 juta generasi pendiam di tahun 1970-an," katanya dikutip CNBC International, Jumat (15/7/2022).
"Jadi kami memiliki banyak orang di AS, (berusia) 27 hingga 42 tahun, yang menunda pembelian rumah, pembelian mobil, selama sekitar tujuh tahun lebih lambat dari kebanyakan generasi."
"Tetapi dalam dua tahun terakhir mereka semua memasuki pesta bersama-sama, dan ini hanyalah awal dari periode waktu 10 hingga 12 tahun di mana ada sekitar 50% lebih banyak orang yang menginginkan hal-hal ini daripada di kelompok sebelumnya," tambahnya.
Sementara itu, pemerintah AS melalui The Fed sendiri saat ini telah memperketat kebijakan terkait suku bunga untuk menekan inflasi. Namun dalam data survei yang dilakukan CNBC pada bulan Juni, milenial justru terlihat semakin mengurungkan niat untuk membeli aset, terutama properti.
"44% responden milenial mengatakan tingkat yang lebih tinggi telah menyebabkan mereka menunda membeli rumah baru, dibandingkan dengan hanya 6% dari baby boomer," tulis hasil survey itu.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Semua Naik! Potret Terbaru AS di Tengah "Meroketnya" Inflasi