FOTO Internasional

Potret Ladang Gandum Ukraina yang Dikuasai Rusia

AP Photo, CNBC Indonesia
Jumat, 15/07/2022 16:45 WIB

Rusia mengambil alih sebagian wilayah Zaporizhzhia dengan cepat setelah peluncuran operasi militer di Ukraina.

1/5 A Russian soldier atop of a military truck with the letter Z, which has become a symbol of the Russian military, and a hashtag reading

Seorang tentara Rusia berjaga di atas truk militer di lahan pertanian pertanian gandum Voznesenka-Agro kawasan Melitopol, Ukraina selatan, Kamis, 14 Juli 2022. Sekitar 300.000 berton-ton panen telah dikumpulkan di distrik Melitopol di wilayah Zaporizhzhia. Rusia mengambil alih sebagian wilayah Zaporizhzhia dengan cepat setelah peluncuran operasi militer di Ukraina. (Foto AP) 

2/5 A Russian soldier atop of a military truck with the letter Z, which has become a symbol of the Russian military, and a hashtag reading

Pasukan Rusia kini menduduki sekitar 22 persen lahan pertanian Ukraina sejak memulai invasi militer pada 24 Februari lalu, yang berdampak pada salah satu pemasok utama pasar gandum dan minyak nabati global tersebut. (AP Photo)

3/5 A Russian soldier atop of a military truck with the letter Z, which has become a symbol of the Russian military, and a hashtag reading

Invasi Rusia telah memblokir ekspor makanan dari Odessa, pelabuhan utama di Laut Hitam, dan menghancurkan infrastruktur penyimpanan dan transportasi di beberapa daerah. (AP Photo)

4/5 A Russian soldier atop of a military truck with the letter Z, which has become a symbol of the Russian military, and a hashtag reading

Rusia dan Ukraina yang sedang berkonflik juga masuk dalam daftar negara yang melalukan restriksi perdagangan terutama komoditas pangan. Hal ini tentu berkontribusi pada harga dan pasokan pangan global. Definisi restriksi mencakup pelarangan, izin dan atau pajak ekspor. (AP Photo)

5/5 A Russian soldier atop of a military truck with the letter Z, which has become a symbol of the Russian military, and a hashtag reading

Kondisi perdagangan dunia saat ini memang sedang tak baik-baik saja karena restriksi ini. Ada tren negara-negara produsen mulai pelit atau melakukan hambatan ekspor ke negara-negara lain. Hal ini diduga demi menjaga stabilitas pangan negaranya sendiri di tengah efek perang Ukraina-Rusia dan efek pandemi.(AP Photo)