Awas! Dolar AS Tembus Rp15.000 Ancam Ekspor Impor RI

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
15 July 2022 15:05
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (USD). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) menyoroti pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Kini dolar Amerika Serikat (AS) sudah menembus level Rp 15.000.

"Kita dihadapkan tantangan baru, perkembangan nilai tukar kita di bulan terakhir ini terjadi pelemahan," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (15/7/2022).

Ketika terjadi pelemahan nilai tukar maka ekspor dimungkinkan akan lebih untung. Namun dari sisi impor justru terdapat tekanan. Sebab barang yang dibeli dari negara lain harus dibayar lebih mahal.

"Nilai tukar terus meningkat akan berpengaruh pada ekspor dan impor pada periode berikutnya," imbuhnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS),  Margo Yuwono Menyampaikan Rilis Mengenai Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Juni 2022 dan  Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2022, dan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Indonesia Maret 2022. (Tangkapan Layar via Youtube BPS)Foto: Kepala Badan Pusat Statistik (BPS),  Margo Yuwono Menyampaikan Rilis Mengenai Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Juni 2022 dan Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2022, dan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Indonesia Maret 2022. (Tangkapan Layar via Youtube BPS)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS),  Margo Yuwono Menyampaikan Rilis Mengenai Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Juni 2022 dan Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2022, dan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Indonesia Maret 2022. (Tangkapan Layar via Youtube BPS)

Selain itu perdagangan Indonesia juga akan terpengaruh oleh kebijakan restriksi oleh banyak negara. Antara lain dilakukan terhadap gula oleh 8 negara, daging sapi 3 negara, kedelai dan turunan 2 negara, dan pupuk oleh 5 negara.

"Ekspor-impor memang tidak bisa terlepas secara global," kata Margo.

Tercatat, ekspor Indonesia Juni mencapai US$ 26,09 miliar, naik 40,68% dibandingkan tahun lalu atau year on year (yoy) dan 21,30% secara month on month (mom).

Sementara impor mencapai US$ 21 miliar. Sehingga surplus kembali terjadi dengan besaran kali ini US$ 5,09 miliar. Impor secara yoy tumbuh 21,98% dan 12,87% secara mom.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar 'Bantai' Rupiah Sampai Rp 15 Ribu, Pengusaha Tak Kaget

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular