Internasional

Covid-19 Minggir, China Temukan Kasus 'Bakteri' di Wuhan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
15 July 2022 16:30
In this photo released by China's Xinhua News Agency, people get COVID-19 vaccinations at a vaccination site at a sports arena in Nanjing in eastern China's Jiangsu Province, Monday, Aug. 2, 2021. Chinese authorities announced Tuesday mass coronavirus testing in Wuhan as an unusually wide series of COVID-19 outbreaks reached the city where the disease was first detected in late 2019. Most of the local cases are still in Jiangsu province, where an outbreak started at the airport in Nanjing, the provincial capital, and has spread to the city of Yangzhou. (Li Bo/Xinhua via AP)
Foto: AP/Li Bo

Jakarta, CNBC Indonesia - Kota Wuhan, Provinsi Hubei di China mendeteksi bakteri penyebab penyakit kolera pada seorang siswa. Bakteri ini juga ditemukan secara terpisah melalui sampel kura-kura cangkang lunak di pasar makanan.

Melansir Reuters, pihak berwenang mengatakan bahwa strain vibrio cholerae O139 yang menginfeksi siswa, diumumkan pada Senin (11/7/2022) lalu, dan sampel kura-kura cangkang lunak di pasar makanan yang terkontaminasi tidak terkait.

Wuhan, dengan populasi lebih dari 12 juta, mengatakan bahwa kasus kolera pada seorang siswa lokal tidak menyebabkan infeksi lebih lanjut. Wuhan belum mengungkapkan sumber bakteri untuk siswa dan sampelnya, atau perincian tentang kemajuan penelusuran sumber.

Sementara pihak berwenang setempat pada Kamis (14/7/2022) malam mengatakan pasar makanan di mana sampel dari kura-kura cangkang lunak yang diuji positif patogen yang dapat menyebabkan kolera telah di desinfeksi.

Meskipun tidak ada kasus kolera manusia yang ditemukan di antara orang-orang yang melakukan kontak dengan kura-kura cangkang lunak tersebut, toko khusus yang menjualnya diperintahkan untuk tutup selama tiga hari.

Otoritas pengendalian penyakit di distrik Hongshan Wuhan juga mengatakan telah melacak produk kura-kura cangkang lunak dari batch sama yang telah dikirim ke tempat lain. Mereka mengatakan tidak menemukan bakteri tersebut.

Penemuan ini dilaporkan membuat berang warga sekitar, bahkan beberapa orang mengaitkannya dengan Covid-19. Meskipun tidak ada tanda-tanda kuat wabah kolera, warga khawatir tentang wabah penyakit lain yang dapat muncul kapan saja.

Laporan kolera, penyakit diare berair akut yang berpotensi fatal jika dibiarkan tanpa perawatan segera dan biasanya terkait dengan makanan atau air yang terkontaminasi, sebenarnya jarang terjadi di China. Hanya lima kasus pada tahun 2021 dan 11 pada tahun 2020 serta tidak ada kasus kematian.

https://www.reuters.com/world/china/chinas-wuhan-cholera-causing-bacteria-turtles-strikes-nerve-2022-07-15/


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Chaos! Kasus Covid-19 RI Tembus Seribu 3 Hari Berturut-turut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular