AS Bakal Desak China Kasih Keringanan Utang ke Sri Lanka
Bali, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen buka suara mengenai kebangkrutan Sri Lanka. Di mana salah satunya adalah disebabkan utang Sri Lanka ke China yang membengkak dan tidak sanggup untuk dibayar.
"Aturan China saat sepakat dengan Sri Lanka adalah masalah besar," ungkap Yellen dalam konferensi pers, Kamis (14/7/2022)
Utang luar negeri Sri Lanka per akhir 2021 adalah US$ 50,72 miliar. Jumlah ini sudah 60,85% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara mengutip Times of India, total utang Sri Lanka ke China mencapai US$ 8 miliar atau sekitar seperenam dari total utang luar negerinya.
Yellen berharap ada formulasi yang bisa memberikan keringanan terhadap Sri Lanka oleh China.
"Sri Lanka jelas tidak mampu membayar utang itu dan saya berharap China bersedia bekerja sama dengan Sri Lanka, untuk merestrukturisasi utang yang kemungkinan besar akan menjadi kepentingan China dan Sri Lanka," paparnya.
Restrukturisasi utang menjadi pembahasan yang akan diangkat dalam pertemuan ketiga Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 Bali. Pada pertemuan sebelumnya di Washington DC, hal ini juga dibahas namun memang belum ada titik temu.
"Kami belum melihat banyak kemajuan dan bagian dari apa yang saya harapkan," ujarnya.
"Selama beberapa hari ke depan bersama mitra dan di G20 akan memberikan tekanan untuk mencoba lebih kooperatif dalam merestrukturisasi utang yang tidak berkelanjutan ini," tegas Yellen.
(mij/mij)