Percepat Transisi Energi, PLN Ajak Negara G20 Kolaborasi

News - Khoirul Anam, CNBC Indonesia
14 July 2022 08:50
PLN Foto: Dok PLN

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengajak negara anggota G20 untuk bisa berkolaborasi dalam penurunan emisi karbon demi mencapai target nol karbon pada 2060. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN menunjukkan komitmen dalam mencapai target Net Zero Emission pada 2060 dengan berbagai program.

Saat ini PLN telah menjalankan transisi energi dengan membangun pembangkit energi baru terbarukan. Adapun secara bertahap PLN mempensiunkan dini pembangkit berbasis batu bara.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030, PLN bakal membangun pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 51,6% dari target penambahan pembangkit baru.

"Kami sadar ini semua belum cukup. PLN juga mengakui tidak bisa melakukan semua ini sendiri. Karena itu, jalan keluarnya adalah dengan kolaborasi bersama," ujar Darmawan dikutip dari keterangan resmi, Kamis (14/7/2022).

Dia menegaskan, PLN membutuhkan dukungan melalui pembiayaan berbunga rendah, kerangka kebijakan, dan kolaborasi proyek. PLN membutuhkan investasi hingga US$ 500 miliar untuk bisa menjalankan proyek transisi energi.

"Karena seluruh upaya kami juga akan berdampak langsung pada dunia. Misalkan saja, emisi karbon yang dihasilkan di Bali saja juga akan berdampak pada Eropa dan Jepang. Sehingga upaya kami dalam menurunkan emisi yang akan berdampak langsung pada dunia ini perlu dukungan," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman menjelaskan PLN merupakan pemain utama dalam menjalankan transisi energi di Indonesia. Berbagai upaya penurunan emisi karbon telah dilakukan, mulai dari penurunan emisi dari sektor pembangkit listrik hingga mendorong masyarakat terlibat aktif dalam penggunaan energi berbasis listrik dalam kehidupan sehari hari.

"PLN merupakan salah satu pemain kunci dalam transisi energi. PLN perlu dukungan kolaborasi semua pihak agar program transisi energi yang dicanangkan bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Luky menjelaskan Pemerintah Indonesia sangat terbuka atas skema kerja sama energi bersih untuk mencapai target pengurangan emisi global. Indonesia mendorong adanya skema blended finance yang mampu menjadi win-win solution dari sisi investasi.

"Blended Finance jadi salah satu cara untuk solusi pendanaan transisi energi. Saya yakin semua negara ingin mencapai cita-cita ini. Maka perlu kerja sama untuk bisa mencapai hal tersebut," ujar Luky.

Blended finance dimaksudkan untuk menemukan skema pembiayaan yang optimal dengan mengkombinasikan beberapa sumber pendanaan atau pembiayaan dalam satu proyek seperti dari anggaran pemerintah, pihak swasta, dan donor.

Di sisi lain, Asian Development Bank (ADB) turut mengajak semua pihak untuk bisa membantu Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon ini. Vice President for East Asia ADB, Ahmed Saeed mengaku pihaknya selama ini sudah bekerja sama dengan Indonesia dalam proyek energi bersih.

"Kami sudah sejak lama membantu Indonesia dalam proyek energi bersih. Kami tentu saja akan selalu mendukung Indonesia. Kami mengajak semua pihak mempunyai semangat yang sama untuk menjawab kebutuhan Indonesia," ujar dia.

Menurut dia, komitmen tersebut terwujud dalam pembiayaan proyek kelistrikan PLN sebesar US$ 600 juta yang sudah disepakati Mei 2022 lalu. Pembiayaan tersebut dimanfaatkan oleh PLN untuk memperkuat jaringan transmisi di Indonesia dan pembangunan pembangkit berbasis EBT.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan dunia tidak perlu ragu atas komitmen Indonesia dalam penurunan emisi global. Namun, upaya tersebut perlu dukungan negara lain untuk bisa mencapai hal ini.

"Kami membutuhkan kolaborasi yang konkret. Tidak hanya kerja sama dari sisi pendanaan tetapi juga sharing teknologi dan investasi untuk membuka lapangan pekerjaan yang semuanya sejalan dengan cita-cita global dalam penurunan emisi," ujar Luhut.

Dia pun menyampaikan dukungan terhadap PLN sebagai ujung tombak transisi energi di Indonesia. Ia juga mendorong negara-negara G20 ikut terlibat dalam suksesnya program transisi energi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Program Kompor Induksi PLN Dapat Dukungan DPR


(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading