
Iran Mulai Terseret Perang Rusia, Ukraina di Ujung Tanduk?

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran disebut-sebut mulai terlibat dalam perang antara Rusia dan Ukraina. Hal itu seiring rencana pengiriman ratusan pesawat tanpa awak ke Negeri Beruang Merah.
Intelijen Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Iran akan memasok Rusia dengan ratusan drone. Iran pun bersiap melatih pasukan Rusia dalam mengoperasikannya pada akhir Juli.
"Informasi menunjukkan bahwa pemerintah Iran sedang bersiap untuk menyediakan Rusia hingga beberapa ratus (drone), termasuk UAV berkemampuan senjata dalam waktu yang dipercepat," kata penasihat keamanan nasional Jake Sullivan, dikutip dari CNN International, Kamis (14/7/2022).
Seorang juru bicara di Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan kepada CNN bahwa informasi yang dijelaskan Sullivan kepada wartawan didasarkan pada intelijen yang baru-baru ini dirahasiakan.
Sullivan berpendapat bahwa berita tentang Iran yang memasok pesawat tak berawak adalah bukti bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina dalam beberapa pekan terakhir datang dengan biaya tinggi karena menipisnya senjatanya sendiri.
Berita tentang pasokan drone Iran ke Rusia datang sehari sebelum perjalanan pertama Presiden Joe Biden ke Timur Tengah sejak menjabat, ke Israel dan Arab Saudi. Tindakan Iran di kawasan dan program nuklirnya diharapkan menjadi topik diskusi utama.
Adapun, Biden berada di bawah tekanan yang meningkat dari sekutu Timur Tengah untuk membuat rencana yang mampu 'membatasi' Iran. Pasalnya, harapan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 telah memudar menyusul pembicaraan yang terhenti di Doha, Qatar, bulan lalu.
Sullivan mengemukakan bagaimana drone serupa diberikan oleh Iran kepada pemberontak Houthi Yaman untuk menyerang Arab Saudi sebelum gencatan senjata diberlakukan awal tahun ini.
Namun, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan belum ada kesepakatan apapun terkait hal itu.
"Kerja sama antara Republik Islam Iran dan Federasi Rusia sudah ada sejak sebelum dimulainya perang Ukraina dan tidak ada perkembangan khusus yang terjadi baru-baru ini dalam hal ini," katanya, dilansir Newsweek, Kamis (14/7/2022).
Iran, bagaimanapun, telah mencari hubungan yang lebih dekat dengan Rusia dalam beberapa bulan terakhir. Pada Januari, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengunjungi Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow dan mengatakan kepadanya bahwa sekaranglah saatnya bagi Rusia dan Iran untuk menghadapi kekuatan Amerika dengan peningkatan sinergi antarkedua negara.
Rusia sebelumnya disebut telah meminta bantuan China untuk mendukung perangnya di Ukraina, kata pejabat AS pada Maret. Namun, hingga akhir Mei, AS tidak melihat bukti bahwa China telah memberikan dukungan militer atau ekonomi kepada Rusia untuk invasi tersebut.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intelijen AS Ungkap Iran Siap Pasok Ratusan Drone untuk Rusia