
'Senjata' Putin Bikin Eropa Ketar-ketir, Rusia Terlalu Kuat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasokan gas alam Rusia ke Jerman melalui pipa Laut Baltik Nord Stream 1 telah dihentikan selama 10 hari untuk pekerjaan pemeliharaan tahunan. Namun, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck memperingatkan negara-negara Uni Eropa untuk bersiap jika pengiriman gas dihentikan total.
Habeck menuduh Kremlin menggunakan gas "sebagai senjata" sebagai tanggapan atas sanksi Uni Eropa atas perang di Ukraina. Jerman sendiri, katanya, memang menjadi terlalu bergantung pada gas Rusia.
"Ini adalah kesalahan politik besar seperti yang bisa kita lihat hari ini, yang kita coba perbaiki secepat mungkin," kata Habeck, dilansir BBC International, Selasa (12/7/2022).
Meski begitu, Habeck mengatakan dua terminal terapung untuk pengiriman gas alam cair (LNG) akan siap pada akhir tahun. Pemerintah telah memberikan lampu hijau untuk terminal LNG pertama Jerman yang akan dibangun di Wilhelmshaven.
Sejak serangan Rusia ke Ukraina pada bulan Februari, Jerman telah mengurangi ketergantungannya pada gas Rusia dari 55% menjadi 35% dan ingin berhenti menggunakan gas dari Rusia sama sekali.
Tahun lalu pemasok utama gas alam lainnya ke Jerman adalah Norwegia (31%) dan Belanda (13%). Jerman sekarang mendapatkan lebih banyak gas dari mereka, karena mengurangi impor dari Rusia.
Pada pertengahan Juni, perusahaan gas negara Rusia, Gazprom, memotong aliran gas melalui Nord Stream 1 menjadi hanya 40% dari kapasitas pipa. Mereka menyalahkan keterlambatan pengembalian peralatan yang diservis oleh Siemens Energy Jerman.
Pemerintah Kanada mengatakan sekarang akan mengembalikan turbin Siemens yang diperbaiki ke Jerman untuk pipa. Kanada mengatakan memberi Siemens Canada "izin terbatas waktu dan dapat dibatalkan" untuk mengirim turbin yang diperbaiki kembali ke Jerman, meskipun ada sanksi.
Akibatnya, pemerintah Jerman khawatir pasokan gas bisa dikurangi atau dipotong secara permanen.
Pemeliharaan pipa normal terjadi setiap musim panas, ketika permintaan gas lebih rendah daripada di musim dingin. Namun kali ini banyak negara khawatira Rusia mungkin tidak mengaktifkan kembali keran pasokan gas.
Penutupan pipa juga mempengaruhi Italia, di mana kelompok energi Eni mengatakan akan menerima sekitar sepertiga lebih sedikit gas dari Gazprom Rusia pada hari Senin dibandingkan dengan volume rata-rata yang dipasok selama beberapa hari terakhir.
Kepala Badan Energi Internasional, Fatih Birol, juga telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menghentikan pasokan gas sepenuhnya dan Eropa perlu bersiap sekarang. Rusia kini telah memotong pasokan gas ke Polandia, Bulgaria, Belanda, Denmark dan Finlandia karena penolakan mereka untuk mematuhi skema pembayaran baru.
Austria dan Republik Ceko mendapatkan gas dari Nord Stream 1, tetapi gas Rusia juga mengalir ke mereka melalui pipa Ukraina.
(tfa/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 'Tangan Mematikan' Putin, Bisa Tembak 30 Nuklir Sekaligus
