Internasional

Pembalasan Rusia Nyata? Nord Stream Setop Gas Eropa Hari Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
11 July 2022 20:07
FILE PHOTO: The logo of the Nord Stream 2 gas pipeline project is seen on a pipe at the Chelyabinsk pipe rolling plant in Chelyabinsk, Russia, February 26, 2020. REUTERS/Maxim Shemetov/File Photo
Foto: REUTERS/Maxim Shemetov

Jakarta, CNBC Indonesia - Pipa yang mengalirkan gas dari Rusia, Nord Stream I, akan mulai menyetop aliran ke Eropa hari ini Senin, (11/7/2022). Ini seiring pemeliharaan yang berlangsung 11 hingga 21 Juli.

Operator Nord Stream AG mengkonfirmasi penutupan dimulai sesuai rencana pada 06.00 waktu setempat. Aliran gas akan turun ke nol beberapa jam kemudian.

Pemeliharaan ini telah membuat beberapa negara Eropa berteriak. Beberapa menilai Rusia sengaja melakukan "balas dendam" karena sanksi yang dijatuhkan Eropa seiring tindakan Kremlin menyerang Ukraina sejak Februari.

Pemeliharan juga diyakini akan berlangsung bahkan di luar waktu yang ditentukan. Ini bisa mengacaukan rencana pengisian musim dingin Eropa yang berujung pada krisis gas.

Perdana Menteri (PM) Italia Mario Draghi menyebut hal itu merupakan kebohongan. "Kami diberitahu, bersifat teknis. Kami dan Jerman dan lainnya percaya bahwa ini adalah kebohongan," ujarnya, dikutip Reuters.

Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan negara itu harus menghadapi kemungkinan bahwa Rusia akan menangguhkan aliran gas melalui Nord Stream I di luar periode pemeliharaan yang dijadwalkan. Hal ini juga dikatakan asosiasi industri setempat.

"Berdasarkan pola yang telah kita lihat, tidak akan terlalu mengejutkan sekarang jika beberapa detail teknis kecil ditemukan dan kemudian mereka bisa mengatakan 'sekarang kita tidak bisa menyalakannya lagi'," katanya.

"Beberapa bulan terakhir telah menunjukkan satu hal. Putin tidak mengenal tabu. Oleh karena itu, penghentian total pasokan gas melalui pipa Nord Stream tidak dapat dikesampingkan," kata Direktur Pelaksana Zukunft Gas, asosiasi industri Jerman, Timm Kehler.

Pipa Nord Stream 1 mengangkut 55 miliar meter kubik (bcm) gas per tahun dari Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik. Pipa Nord Stream I sendiri sempat mengalami pemotongan daya pada bulan lalu di mana Rusia memangkas gas hingga 40% dari total kapasitas pipa itu.

Moskow beralasan tertundanya pengembalian peralatan yang diperbaiki oleh Siemens Energy di Kanada karena sanksi. Akibat dari hal ini, beberapa negara yang tergabung dalam Uni Eropa (UE) mulai merancang rencana untuk mengatasi krisis, termasuk mencari sumber alternatif dari Norwegia, Azerbaijan, dan Amerika Serikat (AS).

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak klaim bahwa Rusia menggunakan minyak dan gas untuk memberikan tekanan politik. Ia mengatakan penutupan pemeliharaan adalah acara rutin yang dijadwalkan dan tidak ada yang "menciptakan" perbaikan apa pun.

Sementara itu, analis gas di konsultan Rystad Energy, Zongqiang Luo, mengatakan "bukan tidak mungkin" Gazprom, BUMN Rusia pemilik terbesar Nord Stream 1, dapat menggunakan penundaan apa pun sebagai pembenaran untuk memperpanjang periode pemeliharaan.

"Sementara penghentian total gas dianggap tidak mungkin, Gazprom belum merutekan ulang aliran melalui pipa lain, yang berarti kemungkinan penurunan laju aliran yang berkepanjangan," kata analis di Goldman Sachs.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh, Rusia 'Ngaku' Sulit Perbaiki Pipa Gas Nord Stream 1

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular