Ini Dia Bandara Terpendek di Dunia, Mendarat Butuh 'Top Gun'
Jakarta, CNBC Indonesia - Bandara Juancho Yrausquin yang terletak di Pulau Saba di Karibia menjadi bandara dengan landasan komersial terpendek di dunia. Bandara tersebut hanya memiliki panjang sekitar 400 meter untuk landasan pacunya.
Bandara Juancho E. Yrausquin menjadi sebuah jalur kehidupan bagi Saba, karena dapat mendatangkan turis dan membawa penduduk lokal yang membutuhkan perawatan medis, karena pulau seluas 5 mil tersebut memiliki akses lereng dan tebing laut yang berliku-liku.
Dikutip dari CNN Internasional, Windair adalah satu-satunya maskapai melakukan penerbangan di bandara ini dan mengoperasikan dua penerbangan harian dari Saint Martin dan Saint Eustatius. Waktu tempuh untuk sampai tujuan juga hanya membutuhkan 15 menit saja.
Bandara ini juga diklaim sebagai salah satu bandara paling bahaya di dunia. Untuk itu, dibutuhkan sekelompok elit pilot terlatih khusus untuk terbang ke pulau Saba. Penerbang veteran, Kapten Roger Hodge adalah instruktur armada Twin Otter Winair, dan telah melatih para pilot Winair yang saat ini sudah biasa melakukan penerbanganke Saba.
"Begitu seorang pria telah sepenuhnya terlatih dan kami puas, kami melakukan operasi radio bahwa Top Gun lain lahir. Itulah yang kami sebut mereka," ujarnya dikutip dari CNN Internasional, MInggu (10/7).
Pun begitu, bandara di Saba itu memiliki tantangan tersendiri bagi para pilot. Kondisi batasan berat dan kecepatan angin hingga pendeknya landasan pacu dan tingkat kemiringan mengharuskan pilot memiliki perhitungan yang tepat. Selain itu, penerbangan ditiadakan jika landasan basah karena hujan.
"Di landasan pacu sesingkat ini, tidak ada ruang untuk kesalahan. Sebagai pilot, saya suka pergi ke Saba karena saat itulah Anda menerapkan pengalaman Anda. Selalu ada adrenalin yang muncul karena Anda diawasi oleh penumpang dan orang-orang di darat, tetapi Anda harus menerbangkan mesin itu," jelasnya.
Perjalanan menuju Saba dari bandara terdekat menguntungkan pengunjung karena dapat melihat pegunungan hijau Sint Maarten, pantai keemasan, dan perairan biru kehijauan. Terlihat juga siluet pulau terlihat di cakrawala hanya 24 mil jauhnya.
(dce)