
Mega Proyek Negeri Putin di Ibu Kota Baru Jadi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan masih menunggu komunikasi dengan Rusia, terkait minat negeri beruang merah ikut membangun transportasi kereta api di Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur.
"Kita masih menunggu ini dari Rusia," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri, usai Rapat Dengar Pendapat Dengan Komisi V DPR RI, Rabu (6/7/2022).
Dulu Rusia melalui Russian Railways sempat menaruh minat untuk pembangunan jalur kereta api di Kalimantan sepanjang 203 kilometer yang melintasi kabupaten Penajam Paser dan kota Balikpapan senilai Rp 53,3 triliun.
Pembatalan proyek ini disampaikan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Alimudin.
"Surat Pengunduran diri disampaikan langsung kepada pemerintah pada 2020," kata Alimudin, mengutip Antara, dikutip dari Detikcom, pada Rabu (6/7/2022).
Zulfikri menjelaskan sampai saat ini pihaknya juga belum mengetahui apakah pihak Rusia mau masuk kembali pada proyek yang dulu atau baru.
"Kan dulu sudah ada ya, kita tunggu aja dulu ini yang proyek yang dulu apa IKN. Biasanya nanti dari kedutaan akan nanya," kata Zulfikri.
Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan sejumlah kerja sama proyek infrastruktur kepada Indonesia, usai pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo di Kyiv, Ukraina, Kamis (30/6/2022). Salah satunya adalah proyek kereta api di Ibu Kota Negara baru Nusantara di Kalimantan Timur.
Mengutip Keterangan resmi dari Kremlin, Putin menyodorkan Russian Railways untuk membantu pembangunan di sektor transportasi kereta api di Ibu Kota Negara baru Nusantara, Kalimantan Timur.
"Russian Railway dapat mengambil bagian dalam mengimplementasikan inisiatif skala besar Indonesia untuk memindahkan ibu kota negara ke pulau Kalimantan," jelas Putin dalam keterangan resmi Kremlin, dikutip Rabu (6/7/2022).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Puluhan Pejabat Rusia Tuntut Putin Mundur