
Perlahan-lahan, Konsumsi BBM RI Diramal Menciut

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati meramal konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia diprediksi akan mengalami penurunan. Hal tersebut seiring dengan upaya pemerintah yang fokus melakukan transisi ke energi bersih.
Menurut Nicke dengan adanya transisi energi, maka kebutuhan minyak mentah tidak akan meningkat secara signifikan. Apalagi pemerintah juga tengah menggenjot kehadiran ekosistem mobil listrik dan pengembangan green hydrogen.
"Pemerintah sudah punya target dimana untuk crude dengan transisi energi maka kebutuhan crude tidak meningkat secara banyak karena ada EV dan hidrogen," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Rabu (6/7/2022).
Saat ini pemerintah sendiri telah memiliki target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari dan produksi gas mencapai 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030. Oleh karena saat ini dibutuhkan upaya ekstra untuk mencari cadangan baru dalam bentuk eksplorasi.
"Itu lah kita bisa memenuhi kebutuhan dalam energi tidak lagi ada impor crude," ujarnya.
Nicke menjelaskan kapasitas produksi BBM di dalam negeri saat ini mencapai 1 juta barel per hari, sedangkan kebutuhan BBM RI selama ini mencapai 1,3 juta barel per hari. Namun dia optimistis dengan maraknya pengembangan energi bersih, tingkat konsumsi BBM akan turut turun.
Oleh karena itu, perusahaan merevisi target penambahan kapasitas yang semula 2 juta barel per hari menjadi 1,425 juta barel per hari.
"Kemudian kita sesuaikan lagi pengembangan di Kilang yang kita naikkan dari 1 juta jadi 2 juta kita revisi waktu itu sehingga dari 1 juta menjadi 1,425 juta dan itu akan mulai diprioritaskan secara keseluruhan di akhir 2026-2027," katanya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Wilayah yang Konsumsi BBM-nya Melejit di Mudik Lebaran