Pembeli Pertalite Dibatasi, Konsumsi Bisa Susut 1,78 Juta KL

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
06 July 2022 15:55
Suasana antrian pengemudi motor untuk mengisi BBM di SPBU Pertamina Kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (31/3/2022) Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dinilai sudah saatnya naik. (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan akan terjadi penyusutan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite sebesar 1,78 Juta kiloliter (KL). Terutama jika upaya pembatasan dan pengendalian penggunaan Pertalite di lapangan dapat berhasil diimplementasikan.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan dengan adanya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) beserta petunjuk teknis pembelian Pertalite rampung. Maka, konsumsi Pertalite akan susut hingga 1,7 juta KL menjadi 26,71 juta KL dari proyeksi sebelumnya.

"Kalau itu diterapkan dalam pembatasan asumsi kita lakukan 1 Agustus kalau regulasi sudah keluar maka ini dapat menurunkan 26,71 juta KL tapi tetap masih tinggi dibandingkan prognosa," kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI, Rabu (6/7/2022).

Demikian juga untuk penyaluran BBM jenis JBT Solar, setelah adanya pembatasan ia memproyeksi masih akan terjadi over kuota sebesar 1,44 juta KL yakni di level 16,36 juta KL. Oleh sebab itu, ini yang menjadi dasar Pertamina dan pemerintah terus berupaya melakukan pembatasan.

Sebelumnya Pertamina menyebut bahwa kuota Pertalite tahun ini akan mencapai 28 juta KL. Sementara kuota yang sudah ditetapkan pemerintah pada tahun ini hanya 23,05 juta KL.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan bahwa Pertamina ditugaskan untuk menyalurkan BBM jenis Pertalite sebagai BBM penugasan sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah. Sedangkan jika melihat tren konsumsi saat ini, jika tidak dilakukan pengaturan, maka kuota BBM jenis Pertalite diproyeksi akan jebol.

"Realisasi 2022 untuk Pertalite itu bisa mencapai 28 juta KL sedangkan tahun ini kuotanya 23,05 juta KL hingga Mei realisasi Pertalite telah melebihi kuota 23%," kata dia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (30/6/2022).

Kondisi yang sama juga terjadi pada penyaluran BBM Solar bersubsidi, menurut Irto jika tidak ada pengaturan, maka penyaluran BBM jenis Solar pada tahun ini diperkirakan akan melebihi kuota yang sudah ditetapkan yakni menjadi 17,2 juta KL. Sedangkan tahun ini kuota yang diberikan adalah 14,91 juta KL.

"Sehingga year to date bulan Mei 2022, realisasi subsidi telah melebihi kuota sebesar 11%," katanya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ikut Arahan Pemerintah, Pertamina Patra Niaga Tetap Salurkan Pertalite

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular