Internasional

Rusia Tutup Sementara Pipa Nord Stream 1, Eropa Was-was

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Selasa, 05/07/2022 20:50 WIB
Foto: REUTERS/MAXIM SHEMETOV

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia akan menutup sementara pipa Nord Stream 1 untuk pemeliharaan tahunan. Kegiatan pemeliharaan musim panas, yang berada di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman, dijadwalkan berlangsung dari 11 Juli hingga 21 Juli.

Namun banyak pihak khawatir Kremlin menggunakan kegiatan pemeliharaan terencana untuk mematikan keran infrastruktur impor gas terbesar Uni Eropa (UE) selamanya.

Mengutip CNBC International, Selasa (5/7/2022), pemeliharaan sendiri terjadi saat Rusia telah mengurangi aliran gasnya ke Eropa sekitar 60%, dan belum diketahui kapan atau apakah aliran gas Nord Stream 1 akan kembali normal.


Akibatnya, pemerintah Eropa berebut untuk mengisi penyimpanan bawah tanah dengan pasokan gas alam sebagai upaya menyediakan bahan bakar yang cukup untuk rumah tangga agar lampu tetap menyala dan rumah tetap hangat selama musim dingin.

Uni Eropa, yang menerima sekitar 40% gasnya melalui jaringan pipa Rusia, sedang mencoba untuk dengan cepat mengurangi ketergantungannya pada hidrokarbon Rusia sebagai tanggapan atas serangan berbulan-bulan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.

Klaus Mueller, kepala regulator energi Jerman, mengatakan Rusia dapat terus menekan pasokan gas Eropa di luar jadwal akhir pekerjaan pemeliharaan.

"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa transportasi gas tidak akan dilanjutkan setelah itu karena alasan politik," katanya, menambahkan tidak ada gas yang diharapkan untuk diangkut melalui pipa setelah inspeksi tahunan berlangsung.

Analis di konsultan risiko politik Eurasia Group setuju dengan pernyataan tersebut. Hal tersebut disampaikan Henning Gloystein, direktur energi, iklim dan sumber daya di Eurasia Group.

"Jika pasokan tidak kembali setelah pemeliharaan... maka rencana untuk mengisi penyimpanan gas pada akhir musim panas mungkin tidak akan berhasil," katanya.

"Salah satu perhatian utama bagi pembuat kebijakan UE dan sektor energi secara lebih luas adalah bahwa mereka hampir tidak tahu apa yang akan terjadi karena sebagian besar komunikasi dengan Gazprom kini telah terputus," tambah Gloystein.

Pipa Nord Stream 1 dimiliki mayoritas oleh perusahaan gas Rusia Gazprom. Aliran pipa gas dari Rusia ke Eropa telah menjadi fokus tajam selama beberapa pekan terakhir, mengingat meningkatnya kekhawatiran gangguan.

Gazprom mengutip keterlambatan pengembalian peralatan yang dilayani oleh Siemens Energy Jerman di Kanada karena berkurangnya aliran melalui pipa.


(tfa/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: AS-Rusia Pimpin Nuklir Dunia, Asia Mulai Ngebut