Internasional

Presiden Singapura Positif Covid-19, Pandemi Kian 'Menggila'

luc, CNBC Indonesia
Selasa, 05/07/2022 17:41 WIB
Foto: Pertemuan Presiden RI Jokowi dengan Presiden SIngapura Halimah Yacob di Istana Bogor. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Singapura Halimah Yacob positif Covid-19 dengan gejala mirip flu ringan. Hal itu seiring dengan tren kenaikan kasus yang terjadi sejak bulan lalu.

"Syukurlah, saya telah divaksinasi dan dikuatkan. Saya berharap segera pulih dan saya menyesal harus melewatkan acara minggu ini," katanya dalam sebuah unggahan di Facebook pada Senin (4/7/2022), dikutip Channel News Asia.

Halimah menghadiri reuni National University of Singapore (NUS) Bukit Timah pada Sabtu, dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-65 Fakultas Hukum.


Dia juga memimpin parade Hari Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) pada hari Jumat, di mana dia meninjau kontingen Pengawal Kehormatan dan mempersembahkan "Warna Negara" kepada unit tempur terbaik tahun ini. Lebih dari 2.000 prajurit menghadiri pawai tersebut.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada Selasa (5/7/2022) mengungkapkan jumlah pasien kasus Covid-19 yang dirawat di rumah sakit telah meningkat cukup signifikan menjadi hampir 700, dan rumah sakit mulai mengurangi prosedur non-Covid dan prosedur elektif.

"Jumlah kasus rawat inap saat ini sudah hampir 700, sehingga meningkat cukup signifikan. Ini dibandingkan dengan puncak gelombang Omicron awal tahun ini, di mana kami memiliki sekitar 1.700 kasus rawat inap," tuturnya.

Pada puncak gelombang Omicron sebelumnya, Singapura mencatat sekitar 18.000 kasus Covid-19 baru setiap hari.

Adapun, kasus Covid diperkirakan akan mencapai lebih dari 12.000 pada Selasa, naik sekitar 10% dari pekan lalu.

"Ada indikasi kita mendekati puncak, dan kita harus lega minggu ini jumlahnya tidak dua kali lipat dari minggu lalu. Kalau tidak, kita akan berada di 24.000 atau 22.000 minggu ini," katanya.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Covid-19 Kian Dianggap Biasa, Masyarakat Diminta Tetap Waspada