
Heboh! Harga Hancur, Petani RI Ramai Jual Sawit ke Malaysia

Jakarta, CNBC Indonesia - Di medial sosial viral penampakan video yang menunjukkan kegiatan pengiriman Tandan Buah Segar (TBS) melalui perahu dan deretan truk di jalan yang diposting akun @majeliskopi08 Sabtu (2/7/2022). Dalam dua video yang beredar, muncul narasi bahwa kegiatan itu bagian dari ekspor TBS ke Malaysia.
Lokasi di duga di kawasan perbatasan Kalimantan dan Malaysia. Pada video tersebut, muncul suara keluhan soal harga TBS di dalam negeri semenjak larangan ekspor CPO beberapa waktu lalu.
"OTW Malaysia guys, harga 5.000, pusing kepala, harga cuma 1006, 1005, kita langsung ke Malaysia, cakap (harga) banyak, kita pusing, Malaysia-lah," kata pria di video tersebut.
"Ok guys hari ini kita mau bawa buah ke Malaysia, kita bawa hari ini 30 ton, soalnya harga buah di Indonesia seperti kata-katanya Indra Kenz 'Wah murah banget'," kata seorang pria lain dalam video itu.
Hancurnya harga TBS di petani memang dipicu dari larangan ekspor CPO akibat melonjaknya harga minyak goreng. Namun, sudah sebulan lebih dari pencabutan ekspor CPO, harga TBS masih anjlok, karena stok CPO di pabrik masih menumpuk sehingga tak banyak menerima TBS dari petani.
Pada Sabtu (2/7), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan mengizinkan perusahaan yang telah menjual minyak sawit di dalam negeri untuk mengekspor tujuh kali lipat jumlah penjualan domestik mereka.
"Saya meminta Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan faktor perkalian ekspor menjadi tujuh kali lipat mulai 1 Juli, dengan tujuan utama untuk meningkatkan harga Tandan Buah Segar (TBS) petani secara signifikan," kata Luhut.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono menyambut baik pelonggaran kebijakan ekspor tersebut.
"Rasio ekspor yang lebih tinggi lebih baik dan bisa mempercepat pengurasan tangki", tuturnya.
Pemerintah Indonesia juga berencana untuk menutupi kelebihan persediaan dalam negeri untuk menaikkan campuran biodiesel wajib menjadi 35%-40%, yang tergantung pada pasokan dan harga minyak sawit mentah saat ini.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Harga TBS Anjlok, Petani Sawit Menjerit?