Kasus Covid RI Naik Lagi, Syarat & Aturan Naik Pesawat Ketat?
Jakarta, CNBC Indonesia - Dilonggarkannya aktivitas sosial atas pandemi Covid-19 nampaknya hanya menjadi kesenangan sementara warga tanah air. Pasalnya, kasus Covid-19 terus menunjukkan angka penularan yang meningkat.
Per Sabtu (2/7), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terdapat tambahan kasus sebanyak 1.794 terkonfirmasi pasien positif.
Terkait hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sendiri telah mengeluarkan sinyal akan memperketat aturan perjalanan sejalan dengan kenaikan kasus Covid-19.
"Kita mungkin membuat persyaratan perjalanan itu harus booster, ini demi kita semua," kata Luhut
Selain melonggarkan aktivitas, pemerintah juga sebelumnya telah menghapus kewajiban menunjukkan hasil tes Covid-19 untuk pelaku perjalanan domestik maupun luar negeri yang sudah vaksin dosis lengkap.
Untuk itu, Kementerian Perhubungan pun telah mengeluarkan edaran terbaru yang berisi petunjuk pelaksanaan perjalanan dalam dan luar negeri menggunakan transportasi udara. Aturan ini dituangkan dalam Surat Edaran (SE) 56/2022 dan 58/2022.
Aturan dan syarat naik pesawat terbang
Berikut adalah aturan dan syarat terbaru untuk penumpang pesawat terbang di Indonesia
1. Syarat Naik Pesawat Perjalanan Dalam Negeri
- Setiap individu yang melakukan perjalanan wajib menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan, berupa:
- Menggunakan masker kain tiga atau masker medis yang menutup hidung, mulut dan dagu selama berada di dalam ruangan atau ketika berada dalam kondisi kerumunan, selama penerbangan atau di dalam pesawat udara.
- Ganti masker setiap empat jam sekali dan membuang limbah masker di tempat yang tersedia.
- Rutin mencuci tangan menggunakan air dan sabun atau hand sanitizer.
- Jaga jarak minimal 1,5 meter dengan orang lain dan hindari kerumunan.
- Diimbau tidak berbicara satu arah atau dua arah melalui sambungan telepon atau secara langsung selama perjalanan.
Pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) harus mengikuti ketentuan seperti:
- Bertanggung jawab atas kesehatan masing-masing dan mematuhi syarat serta ketentuan yang berlaku.
- Wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
- PPDN yang sudah mendapatkan vaksin dosis dua dan tiga, tidak wajib menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.
- PPDN yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama, harus menunjukkan hasil negatif antigen yang sampelnya diambil dalam waktu 1x24 jam sebelum keberangkatan atau hasil PCR yang sampelnya diambil 3x24 jam sebelum keberangkatan.
- PPDN yang memiliki kondisi kesehatan khusus atau penyakit komorbid yang membuatnya tidak bisa menerima vaksinasi, wajib menunjukkan hasil negatif antigen 1x24 atau hasil tes PCR 3x24 jam sebelum keberangkatan. Selain itu, yang bersangkutan juga harus melampirkan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah yang menerangkan bahwa yang bersangkutan belum dan/atau tidak bisa mengikuti vaksinasi Covid-19.
- PPDN yang usianya di bawah enam tahun tidak wajib menunjukan hasil negatif PCR atau antigan, akan tetapi wajib didampingi oleh pendamping perjalanan yang sudah memenuhi ketentuan vaksinasi, pemeriksaan Covid-19, dan menerapkan protokol kesehatan. Ketentuan vaksinasi dan tes pemeriksaan Covid-9 dikecualikan untuk angkutan udara perintis termasuk penerbangan di wilayah perbatasan, daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) sesuai kondisi daerah masing-masing.
2. Syarat Naik Pesawat Perjalanan Luar Negeri
- Menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan ketetapan pemerintah Indonesia.
- PPLN harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Jika belum memilikinya, yang bersangkutan harus mengunduh sebelum keberangkatan.
- Menunjukkan kartu/sertifikat vaksin Covid-19 (fisik atau digital) telah mendapatkan dosis kedua minimal 14 hari sebelum keberangkatan sebagai syarat masuk Indonesia, dengan ketentuan seperti berikut:
- WNI PPLN yang belum mendapatkan vaksin akan divaksin di entry point perjalanan luar negeri setelah pemeriksaan PCR saat kedatangan dengan hasil negatif atau di tempat karantina setelah pemeriksaan PCR kedua dengan hasil negatif.
- WNA PPLN yang belum mendapatkan vaksin akan divaksin di entry point perjalanan luar negeri setelah pemeriksaan PCR saat kedatangan dengan hasil negatif atau di tempat karantina setelah pemeriksaan PCR kedua dengan hasil negatif, dengan ketentuan usia 6-17 tahun, memiliki izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas, dan/atau memiliki kartu izin tinggal terbatas (KITAS) dan kartu izin tinggal tetap (KITAP).
- WNA PPLN yang telah berada di Indonesia dan akan melakukan perjalanan domestik maupun internasional wajib melakukan vaksinasi.
- Kartu/sertifikat vaksin (digital atau fisik) telah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua ditulis dalam Bahasa Inggris, selain dengan bahasa negara asal.
(dem)