Polisi India Ciduk Dalang Pembunuhan Pendukung Penghina Nabi

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
03 July 2022 09:30
Seorang pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan setelah ditahan oleh personel polisi selama protes terhadap pembunuhan penjahit Hindu Kanhaiya Lal baru-baru ini di Udaipur yang diduga oleh dua pria Muslim karena mendukung mantan juru bicara partai berkuasa Partai Bharatiya Janata (BJP) yang membuat komentar tentang Nabi Mohammed, di New Delhi pada 29 Juni 2022. (AFP via Getty Images/MONEY SHARMA)
Foto: Seorang pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan setelah ditahan oleh personel polisi selama protes terhadap pembunuhan penjahit Hindu Kanhaiya Lal baru-baru ini di Udaipur yang diduga oleh dua pria Muslim karena mendukung mantan juru bicara partai berkuasa Partai Bharatiya Janata (BJP) yang membuat komentar tentang Nabi Mohammed, di New Delhi pada 29 Juni 2022. (AFP via Getty Images/MONEY SHARMA)

Jakarta, CNBC Indonesia - Polisi India melakukan penangkapan dalang utama dalam kasus pembunuhan seorang penjahit di Rajasthan, Sabtu (2/7).

Aksi pembunuhan itu mengakibatkan makin renggangnya hubungan antara warga Hindu yang merupakan mayoritas dan warga Muslim yang minoritas di India. Kondisi ini sampai membuat otoritas India melarang kegiatan berkumpul dan memutus akses ke internet sementara waktu, demi mencegah kerusuhan.

Tiga pejabat senior polisi mengatakan bahwa dua pria muslim yang berbasis di Rajasthan ditahan karena merencanakan pembunuhan Teli di tokonya di Udaipur, tujuan wisata populer.

"Kami sekarang telah menangkap dua dalang, dan sebelumnya kami telah menangkap dua orang yang melakukan kejahatan keji itu," kata Prafulla Kumar, seorang pejabat senior polisi di Udaipur, dikutip dari Reuters, Minggu (3/7/2022).

Kumar mengatakan layanan internet secara bertahap telah dipulihkan dan pasukan keamanan terus bersiaga.

Sebelumnya, dua pria sudah lebih dulu ditahan atas pembunuhan, merekam aksi tersebut dan mem-posting-nya secara online. Mereka mengatakan bahwa itu merupakan balasan atas dukungan korban atas pernyataan seorang politisi yang menghinda Nabi Muhammad.

Korban, Kanhaiya Lal Teli, diduga membuat postingan media sosial yang mendukung Nupur Sharma, mantan juru bicara partai Perdana Menteri Narendra Modi, yang membuat komentar anti-Islam pada bulan Mei.

Massa yang marah termasuk beberapa pengacara menampar dan mendorong keempat terdakwa dalam kasus pembunuhan itu ketika mereka dihadapkan ke pengadilan pada hari itu.

Hakim dari Mahkamah Agung India mengatakan Sharma harus meminta maaf kepada seluruh bangsa setelah pernyataannya mengintensifkan garis kesalahan agama di India, dan membuat marah negara-negara Islam dan memicu ketegangan diplomatik.

Media lokal melaporkan insiden terpisah pada 21 Juni di mana seorang ahli kimia ditikam sampai mati di negara bagian barat Maharashtra karena diduga mendukung pernyataan yang dibuat oleh Sharma di media sosial.

"Lima orang ditangkap sehubungan dengan pembunuhan ahli kimia, dan pencarian sedang dilakukan untuk melacak tersangka utama," kata Aarti Singh, seorang kepala polisi daerah, seperti dikutip oleh pers setempat.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article MA India Soal Penghina Nabi Muhammad: Lidahnya Bakar Negara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular