Pakar Militer: Putin Bangunkan Raksasa yang Sedang Tidur

Romys. B, CNBC Indonesia
Sabtu, 02/07/2022 08:15 WIB
Foto: Pemerintah Rusia pimpinan Presiden Vladimir Putin (SPUTNIK/AFP via Getty Images/MIKHAIL METZEL)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakar militer Eropa, Nicholas Drummond menilai bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah membangunkan raksasa yang tertidur saat melancarkan serangan ke Ukraina. Raksasa itu adalah negara-negara Eropa yang menyatakan sikap berlawanan terhadap serangan Rusia ke Ukraina.

Nicholas menyebut, negara-negara Eropa dapat mengacaukan rencana Putin untuk berhasil di Ukraina. Bahkan, dia mengatakan, solidaritas yang digalang negara-negara Eropa untuk Ukraina sebenarnya menunjukkan bahwa rencana Rusia sudah hancur.

"Scholz + Jerman dalam kemitraan dengan Macron dan Prancis, Johnson dan Inggris, Biden dan Amerika, Morawiecki dan Polandia, dan banyak lainnya. Itu semua menunjukkan bahwa lebih banyak yang menyatukan kita daripada yang memisahkan kita," ujarnya sambil menjelaskan manuver pemimpin Eropa dan Amerika Serikat (AS) dikutip dari akun Twitternya, dikutip Sabtu (2/7/2022).


Ia menjelaskan rencana Putin untuk perang pendek juga gagal. Diketahui, serangan sudah masuk ke hari ke-121 dan Rusia masih belum dapat menguasai ibu kota Ukraina, Kyiv.

"Hari ini, Scholz menyatakan komitmennya ke Ukraina selama mereka membutuhkan dukungan Jerman. Ini adalah pengakuan yang jelas bahwa Putin tidak akan diizinkan untuk berhasil di Ukraina. Putin telah membangunkan raksasa yang sedang tidur," tambahnya.

Putin sendiri mendeklarasikan serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Dia beralasan bahwa aksi militer ini diperlukan untuk melindungi masyarakat berbahasa Rusia di negara itu, yang menurutnya telah mendapatkan persekusi dari kaum nasionalis Kyiv.

Selain itu, ia juga berpandangan bahwa niatan Ukraina untuk bergabung dengan aliansi pertahanan pimpinan AS, NATO, juga telah mengancam keamanan negara. Pasalnya, NATO merupakan rival dari Moskow dan Kyiv dapat menyerang beberapa wilayah yang telah dikuasai Rusia sejak 2014 lalu seperti Krimea.

Meski berukuran lebih kecil, Ukraina sendiri sejauh ini masih mendapatkan dukungan persenjataan yang kuat dari negara-negara Uni Eropa. Terbaru, Jerman bahkan mengirimkan senjata Howitzer self-propelled untuk membantu negara itu menghadang Rusia.

Meski begitu, Berlin dan negara Eropa lainnya masih bergantung pada pasokan energi yang diberikan dari Rusia. Saat ini, Moskow menyebut pasokan itu disebut sedang dikurangi karena adanya perbaikan turbin pipa. Ini kemudian memunculkan kekhawatiran baru terkait krisis energi.

Sementara itu, dalam serangan di hari ke-121, Rusia dan Ukraina masih sengit bertarung di wilayah Severodonetsk. Meski begitu, sejauh ini Moskow dilaporkan unggul dengan menguasai sekitaran kota itu.


(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Menang Besar, Rusia Rebut Wilayah Strategis Ukraina