
Ford Mau Bangun Pabrik di Indonesia? Cek Faktanya di Sini

Jakarta, CNBC Indonesia - Ford Indonesia buka suara mengenai kabar rencana investasi pabrikan mobil AS itu membangun fasilitas produksi di Indonesia. Sebelumnya, ada pertemuan antara Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dengan pihak Ford.
Namun Muhammad Irvan Mustafa, Marketing Manager Ford RMA Group Indonesia mengungkapkan bahwa belum ada informasi detil mengenai pembuatan pabrik tersebut.
"Terkait dengan banyaknya pemberitaan bahwa ada delegasi Ford datang ke Indonesia, saya selaku dari Perwakilan RMA Indonesia maaf tidak mengetahui detail isi dari pertemuan tersebut karena kami di Indonesia melalui RMA juga tidak di beritahukan secara detail untuk agenda dan detailnya," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/6/22).
RMA Group Indonesia selaku distributor resmi Ford di Indonesia memang baru Kembali berjualan mobil di tanah air, namun mobil yang dijual merupakan impor CBU (completely built up) dari luar negeri. Dengan besarnya pasar mobil di Indonesia, bukan tidak mungkin Ford bakal menanamkan investasinya untuk membangun pabrik.
"Jika ada informasi terbaru akan kami update," ujar Irvan.
Sinyal kedatangan Ford ke Indonesia muncul setelah Gaikindo mengungkapkan adanya pertemuan itu.
"Memang Ford beberapa waktu lalu datang ke Gaikindo menanyakan, tapi bahwa mereka mau pabrik disini kita tunggu aja, kalau jadi silakan," kata Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/6/22).
Dalam pertemuan itu, Gaikindo menjabarkan bagaimana besarnya pasar otomotif di Indonesia, salah satunya rasio kepemilikan mobil di Indonesia yang masih sangat rendah, yakni 99 mobil per 1000 penduduk. Angka ini lebih baik dibanding tahun 2017 lalu, yakni hanya 87 mobil per 1.000 penduduk.
Sementara negara lain seperti Thailand rasio kepemilikannya sudah 275 unit per 1.000 penduduk, sementara Malaysia mencapai 400 unit per 1.000 penduduk. Kecilnya angka Indonesia itu menandakan bahwa pasar Indonesia masih sangat besar.
"Kita kasih tau kalo hanya impor CBU (completely built up) aja ngapain," kata Kukuh.
Bukan hanya Gaikindo, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan pun menyebut Ford tertarik berinvestasi di Indonesia. Sebab, biaya pembuatan mobil di Indonesia dinilai lebih murah.
"Ford ini malah lebih maju. Jadi tadi malam Ford ini masih diskusi dengan deputi saya, mereka akan datang ke mari untuk melihat karena semua dunia ini melihat mana yang bisa mereka end to end dapat produk green dan cost-nya murah. Kita cost-nya murah, kita listrik 5 cent per kWh," kata Luhut beberapa waktu lalu.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut: Perwakilan Ford Datangi RI 20 Juni Bahas Mobil Listrik