
Toyota Korban 'Kiamat' Chip, Begini Dampaknya

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi Toyota Motor Corp anjlok selama lima bulan pertama atau hingga Mei 2022. Dilaporkan jumlahnya menurun 9,7% dari target rata-ratanya sendiri.
Pada Mei lalu, perusahaan mengatakan memproduksi 634.940 unit kendaraan. Jumlah itu 5,3% lebih sedikit dari bulan yang sama tahun lalu serta juga kurang dari target 700 ribu unit, dikutip Reuters, Rabu (29/6/2022).
Ini terjadi tiga bulan berturut-turut dan berakibat pada gagalnya Toyota memenuhi target bulanan.
Perusahaan telah mempertahankan target rekor 9,7 juta unit kendaraan pada tahun yang berakhir Maret 2023. Namun juga menyatakan kemungkinan rencana produksinya 'mungkin lebih rendah'.
Setelah krisis semikonduktor, sebenarnya Toyota bernasib baik. Karena stok chip yang besar.
Namun perusahaan telah beberapa kali melakukan pemangkasan produksi tahun ini. Penyebabnya adalah kekurangan chip dan komponen utama serta gangguan pasokan karena adanya lockdown Covid-19 di China.
Analis senior Tokai Tokyo Research Institute, Seiji Sugiura mengatakan Toyota kemungkinan akan tetap dengan target tahunan yang ada. Namun dengan catatan tidak ada faktor negatif tambahan yang muncul karena dengan tujuan menebus kehilangan produksi di bagian akhir tahun fiskal.
"Bukan tidak mungkin membuat 900 ribu unit per bulan, misalnya pada semester kedua tahun ini, jadi mungkin masih ada tempat yang memikirkan untuk menebus (produksi) di sana," kata Seiji.
Untuk Juni, produsen mobil itu telah menurunkan target produksinya sebanyak dua kali. Terbaru adalah 750 ribu kendaraan atau 12% lebih rendah dari 850 ribu unit.
Perusahaan pembuat mobil juga telah menyatakan April-Juni sebagai 'jeda yang disengaja' dalam produksi. Dengan begitu bisa meringankan beban pemasoknya.
Sementara itu di daratan Eropa, termasuk daerah yang produksinya meningkat. Sebab wilayah itu tidak terkena dampak dari kelangkaan chip yang parah.
Produksi juga terlihat meningkat di beberapa negara, termasuk Thailand dan Indonesia. Padahal kedua negara terkena dampak signifikan wabah Covid-19 tahun lalu.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diserang Hacker, Toyota Tutup Pabrik