
Hindari Krisis Energi, PM Negara Eropa Ini Terbitkan Dekrit

Jakarta, CNBC Indonesia - Ancaman krisis energi yang melanda Eropa sebagai buntut sanksi Benua Biru itu terhadap Rusia menjadi perhatian sejumlah negara, terutama yang sangat bergantung pada pasokan energi dari Negeri Beruang Merah.
Mengutip Reuters, Rabu (29/8/2022), Hungaria telah mengeluarkan dekrit yang memungkinkan pemerintah untuk mengambil alih pengawasan perusahaan energi vital dan operator jaringan pipa gas FGSZ dalam keadaan darurat. Keputusan itu diambil untuk memastikan pasokan yang berkelanjutan.
Dekrit tersebut ditandatangani oleh Perdana Menteri Viktor Orban, mencakup perusahaan-perusahaan utama di industri listrik, gas, dan minyak, serta perusahaan pemanas distrik dan pertambangan, bersama dengan operator pipa gas FGSZ dan asosiasi penimbunan bahan bakar dan gas.
Perlu diketahui, sebanyak 85% impor gas dan 65% impor minyak mentah Hungaria berasal dari Rusia.
Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengatakan pada awal bulan ini bahwa kepala eksekutif Gazprom dan wakil perdana menteri Rusia, Alexander Novak, telah meyakinkannya bahwa perusahaan akan memenuhi kewajiban kepada Hongaria yang ditetapkan dalam kontrak pasokan gas jangka panjangnya.
Pada hari Senin, Szijjarto mengatakan penyimpanan gas Hungaria telah terisi lebih dari 39%, yang setara dengan 2,7 miliar meter kubik (bcm).
Berdasarkan kesepakatan dengan Gazprom yang ditandatangani tahun lalu, Hungaria menerima 3,5 bcm gas per tahun melalui Bulgaria dan Serbia dan 1 bcm lagi melalui pipa dari Austria. Kesepakatan itu berjalan selama 15 tahun.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Embargo Minyak Rusia Terancam Gagal, Ini Biang Keladinya
