Kiamat Pesawat Nyata, Belasan Pesawat di RI 'Menghilang'
Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya dalam kurang 2 bulan jumlah pesawat yang beroperasi di Indonesia terus berkurang sampai belasan unit. Saat bersamaan harga avtur terus naik dan permintaan terbang bertambah, efeknya memicu lonjakan harga tiket penerbangan yang tak terhindarkan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa kemarin (28/6/2022), mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, jumlah pesawat yang beroperasi saat ini berkurang drastis dibandingkan sebelum pandemi. Terjadi penurunan hingga 40% dibandingkan tahun 2019.
Sementara itu, terjadi peningkatan permintaan transportasi penerbangan. Menyusul pelonggaran aktivitas setelah sempat dibatasi ketat selama 2 tahun pertama pandemi Covid-19.
"Saat ini jumlah pesawat yang serviceable sampai minggu lalu AOC 121 ada sebanyak 336 unit, sementara untuk AOC 135 sebanyak 222 unit itu turun 40% dari sebelum pandemi untuk AOC 121 sebanyak 561 unit dan AOC 135 sebanyak 304 unit," Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Nur Isnin Istiartono dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Selasa (28/6/2022).
Pada pertengahan Mei 2022 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah armada pesawat di Indonesia menurun dari 550 pesawat menjadi 350 pesawat hingga Mei 2022.
Jumlah pesawat saat ini akan menjadi tantangan dalam pelayanan transportasi kepada masyarakat ke depan. Sehingga maskapai diminta untuk menambah jumlah pesawatnya.
"Untuk itu salah satu peningkatan jumlah armada pesawat yang serviceable sangat dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan jasa transportasi domestik," jelas Nur Isnin.
(hoi/hoi)