Green Economic Forum 2022

Kontribusi Industri Terhadap Ekonomi Hijau Capai 17,4%

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
29 June 2022 10:18
Investasi & Teknologi, Tantangan Kemenperin Kembangkan Industri Hijau RI(CNBC Indonesia TV)
Foto: Investasi & Teknologi, Tantangan Kemenperin Kembangkan Industri Hijau RI(CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Pusat Industri Hijau Kementrian Perindustrian, Herman Supriadi menuturkan saat ini butuh dana besar bagi industri untuk menerapkan green economic di Indonesia.

Hal ini menjadi masalah utama bagi industri, sehingga akselerasi menuju industri hijau agak sedikit lambat.

"Istilah orang-orang itu kalau ingin menghasilkan ikan besar maka kail dan umpannya harus besar, demikian juga dengan pengembangan industri. Ketika ingin hasilkan devisa besar tentu butuh biaya investasi yang besar pula," kata Herman, dalam acara Green Economic Forum 2022 di CNBC Indonesia, Rabu (29/6/2022).

Selain itu ujarnya, dana besar saat ini sangat dibutuhkan industri untuk melakukan pengembangan teknologi untuk mendukung green industri. Sehingga tidak heran, kontribusi Industri untuk green economic baru mencapai 17,4%.

Dalam roadmap, Indonesia sendiri baru alokasikan 0,003% dari APBN untuk pengembangan riset teknologi, khusus bidang industri. Angka ini jauh dibandingkan China yang bisa mencapai 2% pengalokasian dana riset untuk pengembangan teknologi.

Kedepan dia berharap, dengan berbagai solusi yang diterapkan ke industri dalam percepatan penerapan green industri 6-8% pertahun hingga 2030, kontribusinya bisa meningkat hingga 25%.

"Nanti dengan pertumbuhan yang diharapkan 6-8% hingga 2030, maka kontribusi industri untuk green economic diharapkan kembali 25%," terangnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 8,2 Juta Unit Kompor LPG Bakal Diganti Listrik Tahun 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular