Internasional

Sri Lanka Sekarat! Pemerintah Stop Penjualan BBM

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
28 June 2022 20:17
Gawat! Sri Lanka Kehabisan Stok BBM
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Sri Lanka memutuskan untuk menangguhkan sementara penjualan bahan bakar hingga dua pekan ke depan. Hal ini terjadi lantaran stok bahan bakar di negara itu yang sangat sedikit.

Mengutip The Guardian, juru bicara pemerintah Bandula Gunawardana mengatakan cadangan bahan bakar mencapai titik terendah dengan persediaan hampir tidak cukup hanya untuk satu hari.

Ia juga meminta agar sektor swasta untuk membiarkan karyawan bekerja dari rumah karena transportasi umum dihentikan.

"Mulai tengah malam hari ini, tidak ada bahan bakar yang akan dijual kecuali untuk layanan penting seperti sektor kesehatan, karena kami ingin menghemat sedikit cadangan yang kami miliki," kata Gunawardana pada sebuah pernyataan, Selasa (28/6/2022).

"Kami menyesalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada warga."

Sri Lanka sendiri saat ini sudah terjebak oleh krisis pangan dan energi akibat kurangnya cadangan devisa yang dimiliki negara itu. Bahkan, inflasi di Negeri Ceylon itu telah melonjak hingga 33%.

Krisis devisa ini salah satunya disebabkan untuk membayar utang luar negeri. Diketahui, Sri Lanka paling banyak berutang kepada China dan India.

Selain itu, sumber pemasukan devisa Sri Lanka lainnya seperti dari sektor pariwisata juga menurun. Sektor pendapatan ini semakin terpukul karena pandemi Covid-19.

Kondisi ini pun mendorong pemerintah untuk menutup beberapa fasilitas umum seperti sekolah dan juga kantor lembaga pemerintahan.

Sementara itu, untuk menanggulangi ini, Kolombo sedang berusaha untuk mengadakan konferensi donor bersama China, India, dan Jepang. Tak hanya itu, pemerintahan pimpinan Perdana Menteri (PM) Ranil Wickremesinghe itu juga meminta bantuan lembaga moneter global seperti IMF untuk menyelesaikan masalah ini.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekonomi Ambruk, Seluruh Menteri Sri Lanka Mundur Massal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular