Kala Jokowi 'Jualan' Proyek Energi Bersih di Depan Biden Cs

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak negara-negara G7 untuk berkontribusi memanfaatkan peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 sesi working lunch dengan topik perubahan iklim, energi, dan kesehatan, di Elmau, Jerman, dikutip Selasa (28/6/2022).
"Terutama peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai litium," kata Jokowi, dalam keterangan resmi.
Menurut Jokowi, potensi Indonesia sebagai kontributor energi bersih, baik di dalam perut bumi, di darat, maupun di laut, sangat besar.
Indonesia, sambung Jokowi, membutuhkan investasi besar dan teknologi rendah karbon untuk mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif.
"Indonesia membutuhkan setidaknya US$ 25-30 miliar untuk transisi energi 8 tahun ke depan. Transisi ini bisa kita optimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis, dan membuka lapangan kerja baru," ungkapnya.
Jokowi menyampaikan bahwa di Indonesia dan juga di negara-negara berkembang lainnya, risiko perubahan iklim sangat nyata apalagi Indonesia adalah negara kepulauan dengan 17.000 pulau.
Risikonya bukan hanya mengganggu kesehatan, tetapi juga membuat petani dan nelayan dalam kesulitan.
"Dukungan semua negara G7 di Presidensi Indonesia di G20 sangat kami harapkan. Sampai bertemu di Bali. Terima kasih," ujar Presiden mengakhiri sambutannya.
[Gambas:Video CNBC]
Potret Jokowi, Biden, Pimpinan G7 Kumpul Bareng di Alpen
(cha/cha)