Internasional

Rusia Dicap Teroris, Jet Putin Tembak Rudal ke Mal Ukraina

sef, CNBC Indonesia
Selasa, 28/06/2022 06:31 WIB
Foto: (Photo by Aris Messinis / AFP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia menembak rudal ke sebuah mal di kota Ukraina bagian tengah, Kremenchuk, Senin (27/6/2022) waktu setempat. Akibatnya sedikitnya 13 orang tewas dan 40 terluka.

Serangan disebut dilakukan kala jam sibuk. Jumlah korban diyakini masih akan bertambah.

Hal ini membuat kemarahan di Ukraina. Bahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutnya "teroris".


"Serangan Rusia hari ini di pusat perbelanjaan di Kremenchuk adalah salah satu aksi teroris paling berani dalam sejarah Eropa," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam siaran malamnya yang diposting di Telegram, dikutip AFP.

"Mall terbakar, penyelamat sedang memadamkan api. Jumlah korban tidak mungkin dibayangkan," tulis Zelensky lagi di Facebook.

Kejadian dibenarkan gubernur setempat, Dmytro Lunin. Sebuah video juga menunjukkan bagaimana api membakar mal tersebut dan petugas pemadam sibuk melakukan evakuasi di luar.

Mengutip angkatan udara Ukraina, mal tersebut dihantam Ruda anti-kapal Kh22 yang ditembakkan bomber Rusia Tu-22. Lunin sendiri menyebut tindakan Rusia "kejahatan perang" dan "kejahatan terhadap kemanusiaan".

"Tindakan teror sinis terhadap penduduk sipil," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba meminta sekutu Kyiv untuk memasok lebih banyak senjata berat. Termasuk menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia.

"Rusia adalah aib bagi kemanusiaan dan harus menghadapi konsekuensinya," tulisnya di Twitter.

Kejadian ini juga membawa komentar dari Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Inggris. 

"Dunia ngeri dengan serangan rudal Rusia hari ini, yang menghantam pusat perbelanjaan Ukraina yang ramai, yang terbaru dalam serangkaian kekejaman," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan serangan itu menunjukkan "kedalaman kekejaman dan barbarisme" pemimpin Rusia Vladimir Putin.

"Pemboman Rusia terhadap pusat perbelanjaan di Kremenchuk adalah kekejian," tulis Presiden Prancis Emmanuel Macron di Twitter dalam bahasa Inggris.

"Kami berbagi rasa sakit dari keluarga korban, dan kemarahan dalam menghadapi kekejaman seperti itu. Orang-orang Rusia harus melihat kebenaran," ujarnya lagi.

Perang Rusia di Ukraina sudah berlangsung sejak 24 Februari. Kemarin, rudal Rusia juga dilaporkan menghantam kembali ibu kota Kyiv, setelah tiga minggu aman.

Belum ada komentar dari Rusia serangan rudal terbaru ini. Namun sebelumnya Rusia kerap membantah membidik warga sipil.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Klaim Masuki Wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina Membantah