Green Economic Forum 2022

RI Punya Harta Karun Hijau Berlimpah, Ini Buktinya

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
27 June 2022 18:35
PLTP Pertamina Geothermal Energy (PGE). Ist
Foto: PLTP Pertamina Geothermal Energy (PGE). Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Penggunaan energi hijau menjadi salah satu langkah dalam menurunkan emisi karbon. Indonesia menjadi salah satu negara dengan 'harta karun' sumber energi hijau terbesar di dunia.

Senior VP Strategy and Investment Pertamina Daniel Purba mengungkapkan, energi hijau pertama adalah panas bumi atau geothermal. Saat ini Pertamina sudah memanfaatkan ini dalam operasionalnya.

Ada juga tenaga surya, dengan potensi yang besar seiring dengan letak geografis RI di garis khatulistiwa.

"Pemanfaatan tenaga surya cukup besar. Di Pertamina juga sudah untuk operasional kami sendiri. Kalau mungkin nggak banyak yang mengamati di beberapa rooftop SPBU kita sudah memanfaatkan tenaga surya," ungkap Daniel dalam Green Economic Forum CNBC Indonesia, Senin (27/6/2022).

Energi hijau selanjutnya adalah biodiesel atau biofuel. Menurut Daniel, sebagai produsen kelapa sawit, Indonesia menjadi sumber terbesar bagi energi hijau biodiesel atau biofuel.

"Jadi ini tiga hal besar. Pertama geothermal, kedua tenaga surya, ketiga biofuel. Ini sudah proven dan sudah kita lakukan. Tinggal kita kembangkan. Untuk akselerasinya diperlukan regulasi agar bisa menopang pertumbuhan industri, baik produsen maupun konsumen," jelas Daniel.

Dia juga menjelaskan bahwa Pertamina sudah melakukan uji coba untuk memproduksi bahan bakar dengan kandungan 100% biofuel. Selain itu, bahan bakar ini juga sudah diujicobakan ini untuk mesin pesawat dengan kandungan 27% biofuel.

Alternatif energi hijau lainnya adalah baterai. Ini bisa menjadi alternatif dengan mengisi daya baterai melalui tenaga surya.

"Ini kita sudah bangun bersama-sama. Mudah-mudahan dalam satu atau dua tahun ke depan bisa terealisasi meski skalanya belum luas," papar Daniel.

Terakhir adalah hidrogen sebagai alternatif energi hijau, di mana beberapa produsen kendaraan sudah ada yang memproduksi mobil berbahan bakar ini. Di samping itu, kata dia, Pertamina juga sudah memanfaatkan bahan bakar jenis ini untuk operasional kilang.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Top! Dalam 10 Tahun Pertamina Turunkan Emisi Karbon 27%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular