Mengejutkan, Ini Strategi Baru Singapura "Hajar" Covid-19
Jakarta, CNBC Indonesia - Singapura tidak akan memperketat aturan terkait Covid-19. Wakil Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, mengatakan hal tersebut Senin (27/6/2022).
Pernyataan ini dikeluarkan setelah adanya lonjakan kasus baru akibat subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Menurutnya, meski lebih mudah menular, tingkat keparahan infeksi yang terkait dengan subvarian ini tampaknya serupa dengan jenis Omicron sebelumnya.
"Kita harus memperkirakan kasus akan terus meningkat dalam beberapa minggu mendatang. Untungnya, tidak ada bukti peningkatan keparahan dengan subvarian ini dan situasi rawat inap secara keseluruhan tetap stabil," katanya dikutip Channel News Asia (CNA), Senin (27/6/2022).
"Jadi, untuk saat ini, penilaian kami adalah bahwa kami akan mampu melewati gelombang ini berdasarkan situasi kami saat ini. Dengan kata lain, kami tidak perlu memperketat langkah-langkah manajemen yang aman pada tahap ini," tambah ketua bersama gugus tugas multi-kementerian untuk Covid-19 itu.
Meski demikian, Wong menambahkan negara akan memantau situasi dengan cermat, termasuk kasus infeksi selama beberapa minggu mendatang, tingkat keparahan penyakit, serta situasi rumah sakit. Jika perlu, katanya, pemerintah juga akan melakukan penyesuaian.
"Kami pikir itu akan terjadi dengan gelombang ini, tetapi kami akan memantau dengan cermat dan memberikan pembaruan lebih lanjut jika diperlukan," imbuhnya, menambahkan situasi rumah sakit saat ini tetap stabil.
"Yang penting, tentu saja, kita semua harus terus melakukan bagian kita untuk melewati gelombang ini dengan aman. Vaksinasi dan booster tetap sangat efektif dan menawarkan perlindungan yang baik terhadap subvarian Omicron ini," katanya lagi.
"Faktanya, bagi kebanyakan orang, Anda perlu melakukan setidaknya tiga suntikan vaksin," tegasnya.
Mengutip Worldometers, Singapura mencatat 5.116 kasus Covid-19 baru kemarin. Saat ini ada 89.139 kasus aktif di data yang sama, hingga Senin ini.
Namun, 6.272 orang sembuh. Tak ada kematian baru dilaporkan.
Sejak Covid-19 melanda dunia, Singapura memiliki 1,4 juta kasus dengan 1.408 kematian. Total sembuh sebanyak 1,3 juta orang.