Jreeng..Sanksi Lagi! Biden & G7 Bakal Larang Impor Emas Rusia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
26 June 2022 17:06
WASHINGTON, DC - JUNE 02: U.S. President Joe Biden delivers remarks on the recent mass shootings from the White House on June 02, 2022 in Washington, DC. In a prime-time address Biden spoke on the need for Congress to pass gun control legislation following a wave of mass shootings including the killing of 19 students and two teachers at an elementary school in Uvalde, Texas and a racially-motivated shooting in Buffalo, New York that left 10 dead. (Photo by Kevin Dietsch/Getty Images)
Foto: Presiden AS Joe Biden (Photo by Kevin Dietsch/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemimpin G7 termasuk Amerika Serikat akan mengumumkan larangan impor emas Rusia. Sanksi terbaru ini disampaikan oleh Presiden Joe Biden.

Dalam akun Twitternya, Joe Biden mengatakan Rusia mengandalkan ekspor emas untuk menghasilkan banyak pendapatan bagi negaranya.

"Bersama-sama G7 akan mengumumkan melarang impor emas Rusia, ekspor utama yang menghasilkan puluhan miliar dolar untuk Rusia," tulis Joe Biden, seperti dikutip dari Al-Jazeera, Minggu (26/6/2022).

Pemerintah Inggris menjelaskan pembatasan itu untuk emas yang baru ditambang atau dimurnikan. Sementara sanksi tidak akan dibebankan pada emas yang telah diekspor sebelumnya dari Rusia.

Menurut pejabat senior administrasi Biden, emas merupakan ekspor terbesar kedua Moskow setelah energi. Dengan larangan itu diharapkan akan membuat Rusia kesulitan berpartisipasi di pasar global.

Menurut Gedung Putih, pada 2020 jumlah ekspor emas Rusia US$ 19 miliar atau 5% dari total ekspor global. Dari ekspor Rusia, 90% dikirim ke negara G7 dan hampir US$ 17 miliar atau 90% ke Inggris.

Sementara AS mengimpor kurang dari US$ 200 juta emas dari Rusia tahun 2019. Pada 2020 dan 2021 menurun drastis di bawah US$ 1 juta.

Boris Johnson, Perdana Menteri Inggris, mengatakan larangan pada emas Rusia itu akan 'secara langsung memukul oligarki Rusia'. Selain itu juga berdampak pada mesin perang yang dinyalakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Putin menyia-nyiakan sumber dayanya yang semakin berkurang untuk perang yang tidak berguna dan biadab. Dia membiayai egonya dengan mengorbankan rakyat Ukraina dan Rusia. Kita perlu membuat rezim Putin kelaparan karena pendanaannya," jelasnya.

Larangan ini menambah sederet sanksi yang sudah diberikan Barat kepada Rusia selama menyerang Ukraina.

Menurut Inggris, nilai ekspor emas ke elit Rusia mengalami peningkatan selama perang Rusia-Ukraina. Ini terjadi sejak orang kaya di negara tersebut berusaha menghindari sanksi-sanksi tersebut.

Fox19 melaporkan pengumuman resmi larangan tersebut diperkirakan akan dilakukan pada hari Selasa (28/6/2022) mendatang.


(npb/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Bertemu Pemimpin G7, Sanksi Rusia Ditambah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular