
Ada Ancaman Krisis Pangan, Ini Permintaan Jokowi ke Zelensky

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke Ukraina selepas menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman pada 26-28 Mei.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres), Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Presiden Volodymyr Zelensky di Kyiv, Ibu Kota Ukraina.
Berbicara dalam konferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jokowi menegaskan akan meminta Ukraina untuk kembali membuka dialog dengan Rusia.
"Misinya mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian, karena perang harus dihentikan," kata Jokowi, Minggu (26/6/2022).
Selain itu, Jokowi juga akan membahas mengenai masalah rantai pasok pangan yang selama ini terhambat karena perang Ukraina-Rusia. Terhambatnya rantai pasok, telah memicu terjadinya krisis pangan.
"Dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan, harus diaktifkan lagi,' jelasnya.
Sebagai informasi, ancaman krisis pangan bukan isapan jempol semata. Bahkan, setidaknya ada sekitar 60 negara yang di ambang keruntuhan, di mana 42 di antaranya telah terkonfirmasi akan jatuh akibat krisis yang terjadi.
Krisis pangan yang terjadi tak lepas dari dampak perang antara Rusia dan Ukraina yang merupakan produsen dan eksportir komoditas utama dunia. Mulai dari minyak dan gas, pertambangan, hingga pangan banyak berasal dari dua negara tersebut.
Perang telah membuat produksi dan distribusi berbagai komoditas terganggu. Selain itu, banyak pula negara yang melakukan embargo terhadap produk Rusia sebagai bentuk sanksi atas serangan militer ke Ukraina. Alhasil, ini membuat arus komoditas terganggu.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Menang Lagi di Ukraina, Zelensky Ngamuk Bom Minyak Rusia
