
Saat Driver Online Alih Profesi Gegara 'Tercekik' Harga BBM
Harga BBM di Negeri Paman Sam tersebut mencapai lebih dari US$ 5 per galon untuk pertama kalinya.

Amerika Serikat (AS) sedang berada di tepi jurang resesi, selain harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Harga BBM di Negeri Paman Sam tersebut mencapai lebih dari US$ 5 per galon untuk pertama kalinya. Kondisi itu membuat sejumlah driver taksi online mulai mempertimbangkan alih profesi. (AP Photo/John Minchillo)

Dilansir dari Associatedd Press, Reid, pengemudi yang bekerja untuk Uber dan Lyft di New York, AS. Dalam satu pekan, dia harus tiga kali mengisi bensin untuk mobil Lexus miliknya, di mana masing-masing pengisian dia harus merogoh kocek sebesar USD95 atau setara dengan Rp1,41 juta (Rp14.854 per USD). (AP Photo/John Minchillo)

Harga yang sangat mahal dari tahun lalu. Untuk mengatasinya, dia kini bekerja lebih keras dan mencari pekerjaan baru yang tidak mengharuskannya membawa mobil dan bensin . (AP Photo/John Minchillo)

“Ini (Bekerja) lebih banyak jam, lebih banyak stres. New York City bukanlah kota yang mudah untuk bekerja dan itu mempengaruhi kehidupan kita,” katanya, seperti dikutip dari AP, Jumat (24/6/2022). (AP Photo/John Minchillo)

Harga untuk satu galon (sekitar 3,7 liter) bensin yang mencapai US$ 5 atau setara Rp 72.342 (Kurs Rp14.468) memperpanjang lonjakan biaya bahan bakar hingga mendorong kenaikan inflasi. (AP Photo/John Minchillo)

Harga bensin yang makin mahal membuat pusing bagi Presiden AS Joe Biden dan kongres Demokrat karena mereka berjuang untuk mempertahankan kendali atas kongres dengan pemilihan paruh waktu bakal digelar bulan November. Biden telah menarik banyak tuas untuk mencoba menurunkan harga, termasuk rekor pelepasan barel dari cadangan strategis AS, keringanan aturan untuk memproduksi bensin musim panas, dan bersandar pada negara-negara OPEC utama untuk meningkatkan output. (AP Photo/John Minchillo)