Israel Temukan Masjid Tertua di Dunia, Posisi Menghadap Kabah

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
25 June 2022 14:45
In this photo taken with low shutter speed, Muslim pilgrims circumambulate the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque, as they wear masks and keep social distancing, a day before the annual hajj pilgrimage, Saturday, July 17, 2021. The pilgrimage to Mecca required once in a lifetime of every Muslim who can afford it and is physically able to make it, used to draw more than 2 million people. But for a second straight year it has been curtailed due to the coronavirus with only vaccinated people in Saudi Arabia able to participate. (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: Jemaah haji mengelilingi Ka'bah dengan mengenakan masker dan menjaga jarak sosial, Sabtu, 17 Juli 2021. (AP Photo/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para ahli sejarah menemukan situs dari salah satu masjid tertua di dunia ditemukan di Rahat, Negev, Israel. Menurut tim arkeolog, posisi situs bangunan kuno itu menghadap ke arah Makkah, Arab Saudi, tempat Kabah berada.

Mengutip Middle East Monitor, pejabat dari Israel Antiquities Authority (IAA) memperkirakan bahwa sisa-sisa bangunan masjid tersebut telah berusia lebih dari 1.200 tahun. Sisa bangunan ini ditemukan selama pekerjaan untuk membangun lingkungan baru di Rahat.

"Sisa bangunan berbentuk ruangan persegi dan dinding menghadap ke arah Makkah dengan ceruk setengah lingkaran di dinding itu mengarah ke selatan. Fitur arsitektur yang unik ini menunjukkan bahwa bangunan itu digunakan sebagai masjid," demikian pernyataan IAA.

Tak hanya itu, arkeolog Israel juga menemukan sebuah bangunan perkebunan mewah. Dalam bangunan tersebut, ada sisa-sisa peralatan makan dan artefak kaca yang menunjukkan kekayaan penghuninya. Situs ini berisi masjid lain, yang berasal dari abad ketujuh hingga kedelapan Masehi.

Nantinya, masjid-masjid yang digali di Rahat akan dipertahankan di lokasi mereka saat ini. Serta akan dijadikan sebagai monumen bersejarah atau sebagai tempat ibadah yang aktif. IAA juga yakin penemuan ini menyoroti transisi kawasan dari Kristen ke Islam.

"(Sisa-sisa bangunan) menunjukkan proses sejarah yang terjadi di Negev utara dengan pengenalan agama baru, agama Islam, termasuk penguasa dan budaya baru di wilayah tersebut. Bangunan ini didirikan secara bertahap, mewarisi pemerintah Bizantium sebelumnya dan agama Kristen yang memegang kekuasaan atas tanah ini selama ratusan tahun," katanya.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prancis Tutup Masjid Lagi, Ada Apa Macron?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular