
Bangkai Kapal Terdalam Ditemukan, Ada Di Sini

Jakarta, CNBC Indonesia - Bangkai Kapal Perang Amerika Serikat (AS), USS Samuel B Roberts, berhasil ditemukan oleh para ilmuwan pada Jumat, (25/6/2022). Bangkai kapal itu ditemukan di perairan Laut Filipina dengan kedalaman 6.895 m di bawah permukaan laut.
Dengan kedalamannya ini, USS Samuel B Roberts menjadi bangkai kapal terdalam di dunia. Petualang asal Texas Victor Vescovo, yang melakukan penyelaman dengan kapal selam laut dalam miliknya menyebut kapal itu dalam kondisi rusak tetapi sebagian besar masih utuh.
"Kami ingin mengatakan bahwa baja tidak berbohong dan bangkai kapal ini adalah saksi terakhir pertempuran yang mereka perjuangkan," kata Vescovo dikutip BBC International.
USS Samuel B Roberts sendiri merupakan kapal perang AS yang diterjunkan pada masa Perang Dunia II melawan Jepang. Dalam misi terakhirnya, kapal itu bertugas dalam teater Perang Samar tahun 1944.
Saat diserang oleh armada Jepang, kapal itu tenggelam dan menewaskan 89 kru yang berada di dalamnya. Untuk 120 orang yang selamat dari insiden itu sempat terkatung-katung di lautan selama 50 jam menunggu bala bantuan untuk datang.
"Sammy B menyerang kapal penjelajah berat Jepang pada jarak dekat dan menembak dengan sangat cepat sehingga amunisinya habis; harus menembakkan peluru asap dan peluru penerangan hanya untuk mencoba membakar kapal Jepang, dan terus menembak," tambahnya.
"Hanya tindakan kepahlawanan yang luar biasa. Orang-orang itu - di kedua sisi - berjuang sampai mati."
Vescovo sendiri merupakan petualang yang tertarik untuk menemukan bangkai-bangkai kapal AS yang tenggelam. Tahun lalu, Vescovo berhasil menemukan kapal perusak USS Johnston di kedalaman 6.460m.
Tak hanya itu, Vescovo adalah orang pertama yang mengunjungi titik terdalam di lima samudera Bumi. Selain itu, ia juga telah mendaki puncak tertinggi di masing-masing dari tujuh benua dan melakukan perjalanan ke luar angkasa bersama Jeff Bezos.
Sementara itu, sejauh ini masih ada dua kapal perang AS yang tenggelam dan belum dapat ditemukan. Salah seorang karyawan perusahaan yang mengatur dan memimpin ekspedisi Vescovo EYOS, Kalvin Murray, mengatakan kapal itu merupakan USS Gambier Bay (pengangkut pengawal) dan USS Hoel (perusak).
"Kami memiliki catatan sejarah yang berkaitan dengan di mana mereka mungkin tenggelam. Kami memang mencari Gambier Bay tetapi ini adalah pekerjaan detektif dan operasi laut dalam semacam ini belum pernah dilakukan sebelumnya," terangnya.
"Saya tidak ingin menggunakan frasa 'jarum di tumpukan jerami', karena ada lebih banyak penelitian yang dilakukan untuk membuat tumpukan jerami itu lebih kecil. Tapi masih ada sejumlah keberuntungan yang terlibat dalam semua ini."
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pelosi Kunjungi Taiwan, Kapal Perang AS Siaga Di Laut China