Internasional

6 Update Perang Rusia-Ukraina, AS & Inggris Turun Tangan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
24 June 2022 15:55
TOPSHOT - Ukrainian soliders ride in the back of a truck to a resting place after fighting on the front line for two months near Kramatorsk, eastern Ukraine on April 30, 2022. - Russia invaded Ukraine on February 24, 2022. (Photo by Yasuyoshi CHIBA / AFP) (Photo by YASUYOSHI CHIBA/AFP via Getty Images)
Foto: AFP via Getty Images/YASUYOSHI CHIBA

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan masih terus terjadi dalam perang di Ukraina. Bahkan, pasukan Rusia sudah mulai berhasil menguasai kota Severodonetsk, yang merupakan ibukota bagian Luhansk milik Ukraina.

Berikut perkembangan peperangan di Ukraina sebagaimana dirangkum Guardians, Jumat (24/6/2022):

1. Ukraina sah jadi kandidat UE.

Uni Eropa (UE) telah menyetujui permohonan Ukraina untuk menjadi anggota blok 27 negara Benua Biru itu dengan menjadikannya kandidat bersama Moldova. Persetujuan ini telah melalui pertemuan para pemimpin negara anggota di Brussels sebagaimana mengikuti rekomendasi Komisi Eropa pada 17 Juni lalu.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, segera menyambut baik langkah tersebut. Ia menyebut bahwa momen ini sangat dinantikan tak hanya setelah Rusia menyerang negaranya namun juga pasca pecahnya Uni Soviet.

"Masa depan Ukraina ada di UE. Ini adalah kemenangan ... kami telah menunggu selama 120 hari dan 30 tahun," sambutnya.

2. AS-Inggris tambah bantuan ke Ukraina.

Amerika Serikat (AS) berencana mengirimkan bantuan militer senilai US$ 450 juta lagi ke Ukraina. Paket bantuan ini termasuk beberapa sistem roket jarak menengah tambahan.

"Paket terbaru mencakup empat sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) dan puluhan ribu butir amunisi artileri serta kapal patroli," ujar salah satu pejabat Pentagon.

"Dengan pengiriman terbaru, kontribusi AS untuk militer Ukraina akan mencapai US$ 6,1 miliar sejauh ini," juru bicara Gedung Putih, John Kirby, menambahkan.

Tak hanya AS, Inggris menyebut akan membantu operasi penjinakan peledak yang diletakan di lepas pantai Odessa, Ukraina oleh pasukan Rusia.

"Kami tentu saja berbicara dengan mereka di tingkat teknis untuk membantu menghilangkan ranjau Odessa," kata Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson.

Selain ranjau, Boris juga mengatakan akan membantu kenyamanan jalur pelayaran dari pelabuhan itu. Diketahui, Pelabuhan Odessa merupakan pintu ekspor negara itu, di mana mayoritas merupakan bahan pangan yang dibutuhkan negara-negara lain.

"Apa yang mungkin ditawarkan Inggris, yang paling penting, adalah keahlian dalam hal asuransi maritim, dan banyak keahlian dalam memindahkan barang melalui wilayah laut yang diperebutkan," tambahnya.

Dalam laporan intelijen terbaru, Rusia saat ini dilaporkan memasang ranjau di pelabuhan Odessa dan Ochakiv. Ini dilakukan sebagai bagian dari blokade ekspor gandum Ukraina. Tak hanya di wilayah laut, Moskow juga memasang peledak di Sungai Dnieper

3. Rusia terus gempur Ukraina Timur.

Pertempuran sengit masih diberikan antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Luhansk dan Donetsk di Timur. Terbaru, militer Ukraina dan Inggris menyebut Moskow telah merebut dua desa di Ukraina timur dan berjuang untuk menguasai jalan raya utama.

Sementara itu, Penasihat Presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych, menyebutkan pertempuran di wilayah Severodonetsk sudah mencapai klimaksnya. Rusia kini diyakini menguasai seluruh Severodonetsk kecuali pabrik kimia Azot.

Tak hanya di Severodonetsk, di wilayah Donetsk kondisi juga sudah mulai tidak aman. Seorang pejabat bernama Pavlo Kurylenko mengatakan situasi sangat berbahaya dengan pertempuran yang begitu intens

"Tidak ada tempat, tidak ada kota di wilayah Donetsk yang aman," katanya kepada Agence France-Presse, mengutip data intelijen terbaru. "Sangat berbahaya bagi penduduk untuk tinggal di tempat mana pun di wilayah ini."

4. Ratusan situs budaya rusak selama perang Ukraina.

Lembaga kebudayaan dunia UNESCO mengatakan lebih dari 150 situs budaya di Ukraina telah hancur sebagian atau seluruhnya. Kerusakan tersebut meliputi 70 bangunan keagamaan, 30 bangunan bersejarah, 18 pusat budaya, 15 monumen, 12 museum, dan tujuh perpustakaan.

5. Kyiv selidiki dan menyidang penjahat perang.

Kejaksaan Ukraina mengklaim bahwa terjadi 200 hingga 300 kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan Rusia di wilayahnya setiap hari.

"Kejahatan perang adalah masalah kami. Setiap hari kami memiliki 200 hingga 300 dari mereka ... Kami memiliki tugas: ketika ada kejahatan, kami harus memulai penyelidikan," kata Jaksa Agung Ukraina, Iryna Venediktova.

Sementara itu, Ukraina telah mengadakan sidang pendahuluan dalam persidangan pertamanya terhadap seorang tentara Rusia yang didakwa memperkosa seorang wanita Ukraina selama serangan Moskow.

Tersangka, Mikhail Romanov, 32, yang akan diadili secara in absentia, dituduh membobol sebuah rumah pada bulan Maret di sebuah desa di wilayah Brovarsky di luar Kyiv, membunuh seorang pria dan kemudian berulang kali memperkosa istrinya sambil mengancam wanita itu dan anaknya.

6. AS tekan Rusia soal warganya yang berperang di Ukraina.

Kedutaan AS di Rusia telah menekan Kremlin minggu ini untuk mengungkapkan keberadaan dua pria Alabama yang ditangkap di Ukraina.

Salah seorang ibu warga itu Lois "Bunny" Drueke mengatakan bahwa putranya Alexander Drueke, dan veteran militer AS lainnya yang ditangkap, Andy Tai Ngoc Huynh, bukanlah tentara bayaran tetapi sukarelawan.

Rusia sendiri mengeklaim dua pejuang AS yang berperang di Ukraina dan tertangkap oleh pemberontak pro-Moskow tidak dicakup oleh Konvensi Jenewa. Maka itu, keduanya dapat menghadapi hukuman mati.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Fakta Baru Perang Rusia: Ukraina Latihan Jet Tempur AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular