
AS Kirim Pesawat ke Selat Taiwan, Xi Jinping Ngamuk

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) menerjunkan sebuah pesawat P-8A Poseidon untuk terbang di wilayah sekitar Selat Taiwan. Wilayah itu sendiri diketahui menjadi pusat ketegangan terbesar antara Washington dan Taiwan yang menghadapi China.
Dalam sebuah keterangan, Komandan Indo-Pasifik AS mengatakan bahwa penerbangan itu merupakan komitmen Negeri Paman Sam untuk Indo-Pasifik yang aman dan terbuka. Langkah itu juga, menurutnya, sesuai dengan peraturan internasional.
"Sebuah P-8A Poseidon Angkatan Laut AS transit di Selat Taiwan di wilayah udara internasional pada 24 Juni. Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional, termasuk di dalam Selat Taiwan," ujar keterangan tersebut dikutip CNN International, Sabtu (25/6/2022).
"Dengan beroperasi di Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional, AS menjunjung tinggi hak navigasi dan kebebasan semua negara. Transit pesawat di Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka."
Selat Taiwan sendiri akhir-akhir ini sedang menjadi pusat memanasnya hubungan antara AS dan China. Pasalnya, wilayah lautan sempit itu juga masuk ke dalam wilayah Taiwan, yang eksistensinya disokong Washington sementara ditolak keras oleh Beijing.
China bahkan baru-baru ini mengirimkan 29 pesawat tempurnya untuk terbang di wilayah zona pertahanan udara Taiwan atau yang biasa dikenal dengan nama ADIZ. Ini merupakan bentuk perkuatan klaim Negeri Tirai Bambu bahwa Taiwan merupakan bagian integral dari kedaulatannya.
Sementara itu, isu mengenai China yang akan melakukan serangan militer ke Taiwan makin mencuat setelah diangkat oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Taiwan, Chiu Kuo-cheng, pada November lalu. Menteri yang berasal dari latar belakang militer itu memprediksi sinyal invasi terjadi pada 2025 mendatang.
"Saat ini, PLA (tentara China) mampu melakukan blokade bersama lokal terhadap pelabuhan kritis, bandara, dan rute penerbangan keluar kami, untuk memutus jalur komunikasi udara dan laut kami dan berdampak pada aliran pasokan militer dan sumber daya logistik kami," papar kementerian itu dikutip Channel News Asia.
AS sendiri getol dalam membela Taipei dan menentang klaim Beijing. Bahkan, dalam KTT aliansi Quad di Jepang akhir bulan lalu, Presiden AS Joe Biden pun mengatakan bahwa Washington akan melakukan campur tangan secara militer jika China tetap mencoba untuk mengambil Taiwan dengan paksa.
(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dunia di Ambang Perang Lagi, China Jatuhkan 'Bom' Baru ke AS