Jreng.. Rusia Respons Ukraina Kandidat Uni Eropa, Sebut PD II
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia memberi respons atas diberikannya status resmi ke Ukraina sebagai "kandidat" negara Uni Eropa (UE). Rusia mengaku tak mempermasalahkan bergabungnya Kyiv melihat UE bukan aliansi militer.
Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan memang UE, bersama NATO ingin berperang melawan Rusia. Ia kemudian membandingkannya dengan kekuatan "Blok Poros"- yang terdiri dari Jerman, Jepang dan Italia- di Perang Dunia 2.
"(Adolf) Hitler di bawah panjinya (Blok Poros) telah menyatukan sebagian besar negara-negara Eropa untuk berperang melawan Uni Soviet," kata Lavrov selama kunjungan kerja ke Azerbaijan, Jumat (24/6/2022).
"Hari ini UE dan NATO menyatukan koalisi kontemporer untuk berperang dan, sebagian besar, berperang melawan Rusia."
Hubungan Rusia dan Barat rusak setelah serangan dilakukan Kremlin ke Ukraina 24 Februari. Ini memicu rentetan sanksi dari Amerika Serikat (AS), mayoritas negara Eropa dan sekutu Asia, seperti Jepang serta Korea Selatan (Korsel).
UE memberikan status kandidat ke Ukraina Kamis. Ini juga diberikan ke Moldova yang juga bermasalah dengan Rusia.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Vlodomyr Zelensky, memuji keputusan Dewan Eropa tersebut. Zelensky menilai langkah ini adalah momen unik dan bersejarah dalam hubungan Ukraina dan UE.
"Masa depan Ukraina ada di dalam Uni Eropa," tulis Zelensky di akun Twitter pribadinya.
UE awalnya terdiri dari 28 negara. Namun Britania Raya menarik diri di 2020.
PDB per kapita UE dilaporkan sebesar US$ 34.286,666 pada 2020. Rekor ini turun dibanding sebelumnya yaitu us$ 35.074,002 di 2019.
(sef/sef)