
'Apartemen Hantu' Mulai Bangkit, Tapi Tarif Sewanya Rendah

Jakarta, CNBC Indonesia - Apartemen sewa di DKI Jakarta mulai kembali hidup seiring datangnya ekspatriat ke tanah air. Apartemen sewa memang sempat terpuruk saat pandemi karena ditinggal para ekspatriat sehingga memunculkan fenomena 'apartemen hantu'
Para ekspatriat bekerja di suatu perusahaan dan kebanyakan dari perusahaan tersebut memberi fasilitas tempat tinggal berupa apartemen. Namun, kini yang membedakannya ada penurunan pasar lebih pada harga sewa yang lebih murah.
"Di residential ngerasa inquiries datang, perusahaan mulai bergerak untuk mengerjakan projeknya, ekspatriat ada tren datang juga," kata Residential Service Manager Lenny Sinaga kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/6/22).
Namun, ada perbedaan nyata antara fasilitas apartemen yang diberikan perusahaan sebelum dan setelah pandemi, utamanya dalam alokasi budget atau pendanaan untuk tempat tinggal ekspatriatnya.
"Mereka juga cutting cost, rata-rata company menurunkan 10-15% dari company yang kita handle," kata Lenny.
Akibat banyak perusahaan yang memotong budget di pos ini, otomatis fasilitas yang didapat pun bisa turun. Namun mereka tetap kirim ekspatriat ke sini untuk mengerjakan projeknya. Namun memang tak sebanyak dulu sebelum pandemi, tapi tetap kirim ekspatriat ke Indonesia.
"Ekspatriat misal diprediksikan sebelum pandemi ada 20 ekspatriat tapi ternyata yang datang 10. Budget sekitar katakan 3.000 USD/bulan, ternyata cuma 2500 USD/bulan, kan ada penurunan, itu normal berdampak pandemi di perusahaan itu," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Apartemen & Kos 'Bunuh' Hotel di Jakarta, Ini yang Terjadi