
Eks Bos WHO Ungkap 5 Biang Kerok yang Bikin Covid RI Meledak

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus harian Covid-19 di Indonesia terus merangkak naik mendekati 2.000 kasus. Dalam beberapa hari terakhir, kasus harian secara konsisten berada di atas 1.000 kasus per hari.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, seperti dikutip Jumat (24/5/2022), kasus harian tertinggi terjadi pada 22 Juni yakni sebanyak 1.985 kasus, yang menjadi penambahan tertinggi sejak April.
Kemarin, Kemarin, kasus harian bertambah 1.907, berdasarkan data Satgas. Tambahan kasus kemarin memang lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya 1.985.
"Tinggi sekali, dan jelas perlu waspada," kata Eks Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama.
Setidaknya, ada lima hal yang perlu diwaspadai kala kasus Covid-19 meningkat. Pertama, dari sisi jumlah tes yang rendah dan membuat pemerintah kian sulit menilai perkembangan perangai virus.
"Ini juga sebabnya WHO menyebut ada 3 skenario virus di 2022 [base, best, worse] dan kita belum tahu mana yang akan terjadi," jelasnya.
Kedua, penggunaan masker di luar ruangan yang masih diperlukan. Kendati kewajiban masker luar ruangan telah dilonggarkan, namun masyarakat harus lebih berhati-hati dan tetap menggunakan masker.
"Tentu protokol kesehatan umum harus jadi perhatian," katanya.
Ketiga, perlu upaya surveilans yang ketat dan penyelidikan epidemiologi yang terus ditingkatkan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pengendalian kasus Covid-19.
"Keempat adalah vaksinasi lengkap. Kita masih 60-an persen. Dan booster bahkan masih 23%. Jelas harus ada upaya khusus untuk ditingkatkan," jelasnya.
Terakhir, salah satu kenaikan kasus dipicu dari kemunculan BA.4 dan BA.5. Meskipun subvarian Omicron ini jauh lebih ringan, namun sejumlah negara melaporkan kasus yang cukup berat akibat varian tersebut.
"Kita belum sepenuhnya tahu tentang ada tidaknya, dampak jangka panjang pada ribuan orang yang di bulan Juni sudah tertular Covid-19," katanya.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapan Pandemi Covid-19 RI Menuju Endgame? Ini Ramalan Terbaru