Butuh Lebih Banyak Duit, Biden Prediksi Ada Pandemi Kedua
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta negaranya untuk mempersiapkan diri dari datangnya pandemi kedua. Ia juga menyebut bahwa pihaknya membutuhkan lebih banyak dana untuk penanggulangan hal ini.
Dalam sebuah sesi dengan wartawan, Biden mengeluarkan pernyataan ini saat ditanya terkait rencananya meminta dana tambahan kepada kongres. Presiden berusia 79 tahun itu mengatakan bahwa pihaknya hanya mempersiapkan diri bila ada pandemi baru.
"Tapi kami tidak hanya membutuhkan lebih banyak uang untuk vaksin untuk anak-anak, pada akhirnya; kami membutuhkan lebih banyak uang untuk merencanakan (datangnya) pandemi kedua," ujar Biden menjawab pertanyaan wartawan dikutip Newsweek, Jumat (24/6/2022).
"Akan ada pandemi lain. Kita harus berpikir ke depan, dan itu bukan sesuatu yang dilakukan tim terakhir dengan sangat baik."
"Itu adalah sesuatu yang telah kami lakukan dengan cukup baik. Itu sebabnya kami membutuhkan uang," tambahnya.
Menurut para ahli kesehatan, pernyataan Biden ini selaras dengan apa yang pernah mereka ingatkan sebelumnya. Pasalnya, frekuensi antar wabah diperkirakan akan semakin pendek.
"Waktu antara wabah ini semakin pendek dan semakin pendek," kata seorang profesor patologi dari Western University of Health Sciences College, Dr Tracey McNamara menurut laporan ABC News dari tahun 2020.
Baru-baru ini saja muncul wabah cacar monyet di negara-negara dunia. Penyakit endemik Afrika Barat itu sejauh ini telah ditemukan di 40 negara, termasuk tetangga Indonesia, Singapura.
"Jumlah penyakit ini menyeberang ke manusia meningkat. Kemudian kemampuan kami untuk memperkuat penyakit itu dan menyebarkannya di dalam komunitas kami meningkat," papar Direktur kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Michael Ryan
John Brownstein, seorang ahli epidemiologi, dan kepala inovasi di Rumah Sakit Anak Boston, menambahkan alasan potensial dalam terjadinya peningkatan wabah ini.
"Beberapa pendorong epidemiologis telah diidentifikasi yang membuat bakteri dan virus dari populasi hewan cocok untuk muncul di populasi yang rentan,": ujarnya.
"Pendorong ini termasuk perubahan iklim, pengembangan industri, perubahan ekosistem, dan ketidaksetaraan sosial."
(luc/luc)