
Berat! RI Bersaing Dengan AS-Afrika Penuhi Batu Bara Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dikabarkan tengah banjir pesanan batu bara dari negara-negara Eropa. Hanya saja, upaya Indonesia untuk memenuhi kebutuhan batu bara ke sejumlah negara di Eropa diperkirakan tidak akan mudah.
Alasannya, selain tantangan dalam meningkatkan produksi untuk kebutuhan ekspor, RI juga akan bersaing dengan sejumlah negara seperti Amerika Serikat hingga Afrika Selatan sebagai pemasok utama komoditas emas hitam tersebut.
Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli mengatakan bahwa produksi batu bara RI sampai dengan 22 Juni berdasarkan data MODI Kementerian ESDM telah mencapai 42,7% atau sekitar 283,6 juta. Oleh sebab itu, dia pun pesimistis RI dapat mengambil peluang untuk memperluas pasokan ke pasar Eropa.
"Saya agak pesimis kita bisa memenuhi mengambil peluang tersebut secara maksimal karena yang pertama kita akan bersaing dengan negara lain seperti Afrika Selatan, Australia, Kolombia, dan Amerika Serikat sendiri yang notabene penghasil batu bara besar dunia," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/6/2022).
Selain itu, upaya peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan ekspor juga tidak gampang. Setidaknya ketersediaan alat berat dan alat angkut untuk kegiatan tambang menjadi tantangan tersendiri.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengaku telah ditelepon oleh lima Presiden dan Perdana Menteri (PM) negara lain, telepon tersebut berurusan dengan permintaan batu bara dari Indonesia. Jika tidak dikirimi batu bara, maka listrik dan industri negara tersebut bakal padam.
"Ada lima Presiden dan Perdana Menteri yang telepon saya. Presiden Jokowi mohon kita dikirim batu baranya segera dengan cepat. Kalau tidak kita mati listrik, industri kita mati," terang Jokowi dalam acara Rakernas PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (21/6/2022).
Dari banyaknya permintaan ekspor batu bara, Jokowi menyadari bahwa Indonesia memiliki kekuatan yang besar terhadap batu bara yang ada di dalam negeri. Tak hanya batu bara, Indonesia juga memiliki kekuatan yang besar dari produk Crude Palm Oil (CPO), yang mana ada beberapa negara juga yang meminta untuk RI mengekspor segera CPO-nya.
"Waktu minyak goreng kita setop ekspor untuk kebutuhan dalam negeri dan batu bara juga. Ada dua PM Presiden telepon saya. Pak kalau bapak tidak kirim ke kami akan terjadi gejolak sosial-politik di negara saya. Tolong bisa dikirimkan. saya cek, ada stok 3 juta ton kemudian permintaannya 200 ribu ton, 120 ribu ton tadi kita tau posisi kita ada di mana," tandas Jokowi.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laris Manis! Negara-Negara Eropa Bakal Borong Batu Bara RI
