Bikin Happy! Sri Mulyani Bawa Kabar Baik Soal Utang Indonesia

Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 21/06/2022 09:15 WIB
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat UI International Conference on G20 (Tangkapan Layar Youtube UI Teve)

Jakarta, CNBC Indonesia - Utang luar negeri Indonesia menyusut di tengah banyak negara diambang kebangkrutan. Tidak cuma itu, utang pemerintah pun semakin sehat karena penurunan rasio terhadap produk domestik bruto.

Hal ini tentu menjadi kabar baik. Mengingat ke depan risiko akan melonjaknya utang menjadi sangat tinggi. Rasio utang terhadap PDB saat ini adalah 39% dengan nominal utang mencapai Rp 7.040,32 triliun.


"Dengan penerimaan yang kuat dari commodity boom, rasio utang kita terhadap PDB sebenarnya telah turun 13%," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam UI International Conference on G20, dikutip Selasa (21/6/2022).

Pandemi Covid-19 yang sudah memasuki tahun ketiga, namun masih banyak negara yang mengalami defisit sangat dalam. Kondisi ini bermuara terhadap peningkatan utang publik untuk negaranya.

"Beberapa negara rasio utang sudah di atas 60% bahkan ada yang 80% bahkan 100% terhadap PDB. Jadi mereka sekarang memiliki rasio utang terhadap PDB yang lebih dramatis, dan untuk negara yang berpenghasilan rendah dan rentan situasinya menjadi tidak berkelanjutan," tuturnya.

Oleh karena itu, dalam kepemimpinan Indonesia dalam Presidensi G20 berupaya untuk menyinkronkan kerangka kebijakan dan diskusi bersama negara G20 untuk mencari solusi untuk negara berpenghasilan rendah yang tengah terlilit utang.

"Begitu banyak negara berpenghasilan rendah sebenarnya dalam risiko yang sangat mengerikan atau mendekati krisis keuangan. Menurut IMF lebih dari 60 negara berada dalam kondisi yang sangat rentan secara finansial dan oleh karena itu dunia perlu merespon," jelas Sri Mulyani.

Foto: Infografis/ APBN 2022/ Edward Ricardo
Perubahan APBN 2022, Subsidi & Bansos Naik, Target Utang Turun


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Atas Nama Efisiensi, Sri Mulyani Lanjutkan Penghematan di 2026