Internasional

Malaysia Berhasil Lolos dari 'Kiamat' Ayam, tapi...

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 June 2022 17:20
Chickens are seen inside a poultry farm in Sepang, Selangor, May 27, 2022.  Picture taken May 27, 2022. REUTERS/Hasnoor Hussain
Foto: REUTERS/HASNOOR HUSSAIN

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasokan ayam di Malaysia mulai berangsur-angsur normal. Namun, harga komoditas pangan itu justru masih merangkak naik.

Dalam laporan The Straits Times, Pemerintah Malaysia telah menyiapkan stok ayam utuh dari luar negeri sebagai salah satu langkah jangka pendek dalam mengatasi kekurangan pasokan pangan dan kenaikan harga.

Selain itu, Putrajaya juga mulai melonggarkan prosedur impor daging ayam dengan menangguhkan biaya perijinan dan pembuatan jalur prioritas hingga pasokan dan harga kembali normal. Tak hanya untuk ayam, kebijakan ini berlaku juga untuk komoditas pangan lainnya, yakni kacang kedelai, gandum, jagung.

"Pengiriman pertama, peti kemas berisi 21 ton ayam, tiba pada Sabtu (18 Juni), sedangkan batch berikutnya dijadwalkan tiba pada Senin," tulis laporan itu dikutip Senin, (20/6/2022).

Malaysia sendiri sebelumnya telah mengalami krisis ayam potong. Ini pun mendorong Negeri Jiran itu untuk menyetop sementara pengirimannya ke Singapura, yang juga akhirnya mengalami krisis daging ayam.

Meski pasokan mulai pulih, harga daging ayam justru terus mengalami kenaikan. Penjual nasi ayam bernama Nasruna Rahmat menyebut mendapatkan pasokan daging unggas itu dengan harga 10,10 ringgit per kg atau setara Rp 34 ribu. Sebelumnya, harga ayam berada di level 8,10 ringgit per kg.

"Ya, pasokan sudah kembali normal, tetapi harga massal sekarang naik menjadi 10,10 ringgit per kg," katanya.

Ia juga telah diperingatkan para pemasok terkait harga yang mungkin saja akan naik. Pemasoknya menyebut kenaikan ini akibat biaya impor.

"Banyak bisnis harus tutup ketika harga naik terlalu tinggi, sehingga pemasok juga rugi. Ini menciptakan dampak besar bagi pelaku usaha kecil seperti saya yang mengandalkan pemasok ini. Hal ini dapat menyebabkan harga naik dan lebih tinggi dari waktu ke waktu," ujarnya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! "Kiamat" Ayam Serang Malaysia, Singapura Terancam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular