Kuasai Dua Blok RI, Raksasa Migas Inggris Ini Happy

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 20/06/2022 14:50 WIB
Foto: lapangan migas, doc SKK Migas

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan migas kakap asal Inggris British Petroleum (BP) baru saja menandatangani dua kontrak kerja sama (PSC) Wilayah Kerja (WK) atau blok minyak dan gas bumi (migas) yakni Blok Agung I dan Blok Agung II.

BP regional president Asia Pacific, Nader Zaki membeberkan pihaknya bangga mengumumkan bahwa perusahaan telah menandatangani Kontrak Kerja Sama blok eksplorasi Agung I dan Agung II selama 30 tahun ke depan dengan pemerintah Indonesia.

Adapun, penandatanganan ini dilakukan setelah kedua blok diberikan pada BP dalam lelang wilayah kerja migas tahap kedua 2021 pada tanggal 18 Maret 2022 lalu.


Nader menilai keberadaan BP di Indonesia kini terbentang dari timur Indonesia, tepatnya di provinsi Papua Barat dengan proyek Tangguh LNG yang merupakan lapangan penghasil gas terbesar di Indonesia dan juga tengah mengembangkan proyek CCUS, hingga bagian barat Indonesia melalui kemitraan di blok Andaman II di Aceh.

"Kini, kami memiliki Blok Agung I dan II. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, terutama Kementerian ESDM dan SKK migas atas dukungan dan kemitraan strategis yang terus diberikan kepada kami," ujar dia Senin (20/6/2022).

Blok Agung I mencakup wilayah seluas 6.656 km2 laut dalam lepas pantai Bali dan Jawa Timur, sedangkan Blok Agung II berlokasi di laut dalam lepas pantai Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur meliputi wilayah seluas 7.970 km2.

Wilayah ini belum tereksplorasi namun mempunyai potensi sumber daya gas yang potensial, dan dekat dengan wilayah dengan permintaan gas yang meningkat.

Seperti diketahui, ketertarikan BP terhadap sektor hulu migas di Indonesia rupanya masih cukup besar. Pasalnya, di saat BP melepas beberapa proyek migasnya di beberapa negara lain, perusahaan masih tetap bertahan di Indonesia.

Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan bahwa perusahaan kakap sekelas BP masih memilih untuk tetap berinvestasi di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari penambahan hak pengelolaan Blok Agung I dan Blok Agung II ke portofolio perusahaan.

"BP Internasional itu dilepas-lepas yang migas, yang fosil dilepas-lepas. Indonesia tidak, tanya ke BP. Jadi Indonesia masih dipegang karena dia melihat potensi masih ada," ujar Tutuka.

Oleh sebab itu, saat ini pemerintah akan terus membangun komunikasi dengan para International Oil Companies. Sehingga investasi hulu migas di Indonesia mulai menggeliat kembali.

"Ini kondisi yang tidak mudah bagi negara kita, kita harus betul-betul menggunakan potensi kita, menggunakan kemampuan kita untuk menarik investasi kita. Sehingga kita masih bisa kondisikan eksplorasi apa yang kita punya," katanya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Bakal Legalkan Sumur Minyak Ilegal Warga