Mr Biden Minggir! Xi Jinping-Putin Makin Mesra, Ini Buktinya
Jakarta, CNBC Indonesia - China dan Rusia makin menunjukkan kemesraannya di publik. Terbaru muncul dari Presiden China Xi Jinping sendiri dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Akhir pekan kemarin, Xi Jinping menekankan komitmen negaranya untuk berdagang dengan Rusia. Ini terjadi meskipun ada sanksi Barat terhadap Moskow atas serangannya ke Ukraina.
"Hari ini kerja sama kami antara Rusia dan China (meningkat)," kata Xi dalam sebuah video di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg yang dibuka langsung Putin, mengutip CNBC International yang mengutip media Rusia, RT.
"Perdagangan selama paruh pertama tahun ini telah menjadi (puluhan miliar dolar AS) dan kami dapat mengharapkan rekor baru dalam beberapa bulan mendatang," tambahnya.
"(Ini) merupakan bukti kerja sama hebat antara kedua negara kami."
Menurut data bea cukai China, perdagangan antara China dan Rusia mencapai US$65,81 miliar dalam lima bulan pertama tahun ini, naik 28,9% dari tahun lalu, Sebagian besar pertumbuhan berasal dari impor China dari Rusia.
Mesranya hubungan kedua pemimpin negara juga terlihat dalam laporan komunikasi telepon keduanya pekan lalu. China meyakinkan Rusia untuk meningkatkan kerja sama strategis kedua negara.
"China bersedia untuk terus mendukung (Rusia) pada isu-isu mengenai kepentingan inti dan keprihatinan utama seperti kedaulatan dan keamanan," kata penyiar CCTV melaporkan apa yang dikatakan Xi Jinping dalam komunikasinya dengan Putin, dikutip dari AFP.
"Beijing bersedia mengintensifkan koordinasi strategis antara kedua negara."
"China siap untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan Rusia dalam organisasi internasional dan mendorong tatanan internasional dan pemerintahan global menuju pembangunan yang lebih adil dan masuk akal," tambahnya Xi Jinping lagi.
Sementara itu, Putin menyebut hubungan Rusia tengan China adalah persahabatan. Ia menyebut China memikirkan kepentingannya tapi tidak saling bertentangan dengan Rusia.
"Itu tidak berarti China harus bermain bersama kami (Rusia) dalam segala hal. Kami tidak membutuhkan itu," ujar Putin akhir pekan kemarin.
Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Hingga kini,belum ada tanda perdamaian akan terjadi.
Sejak awal serangan China menolak menyebut apa yang dilakukan Rusia ke Ukraina sebagai "invasi". Berbeda degna hubungan intens-nya ke Putin, Xi hingga kini belum berbicara sedikitpun dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sejak negeri itu diserang Kremlin.