Internasional

Kapan Perang Rusia-Ukraina Selesai? Ini Prediksi NATO

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
20 June 2022 10:52
Bendera NATO (REUTERS/File)
Foto: Bendera NATO (REUTERS/File)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO kembali menyuarakan pandangan terbarunya mengenai perang Rusia-Ukraina. Aliansi negara-negara sekutu Amerika Serikat (AS) itu beranggapan bahwa perang mungkin bisa berlangsung lama.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan bahwa pihaknya masih akan terus menyuplai bantuan senjata kepada Ukraina. Ini untuk membantu negara itu yang sedang mengusir Rusia yang saat ini berfokus di wilayah Timur, tepatnya Donbas.

"Kita harus bersiap untuk kenyataan bahwa itu bisa memakan waktu bertahun-tahun. Kita tidak boleh putus asa dalam mendukung Ukraina," katanya kepada media Jerman Bild Am Sonntag yang dimuat oleh Al Jazeera, Minggu, (19/6/2022).

"Bahkan jika biayanya tinggi, tidak hanya untuk dukungan militer, juga karena kenaikan harga energi dan pangan," tambahnya.

Ukraina sendiri diserang oleh Rusia saat sedang berusaha untuk menjadi anggota NATO. Pakta pertahanan itu sendiri merupakan rival pertahanan dari Moskow.

Sementara itu, pendapat yang sama juga disampaikan oleh Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson. Ia meminta para sekutu yang sedang membantu Ukraina agar mempersiapkan diri untuk perang yang mungkin terjadi dalam jangka waktu yang panjang.

"Semuanya akan tergantung pada apakah Ukraina dapat memperkuat kemampuannya untuk mempertahankan tanahnya lebih cepat daripada Rusia dapat memperbarui kapasitasnya untuk menyerang. Tugas kami adalah mengumpulkan waktu di pihak Ukraina," tulis kepala pemerintahan Inggris itu dalam sebuah kolom di Sunday Times.

Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama hampir empat lima bulan. Pada 24 Februari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil langkah ini untuk melawan kelompok nasionalis Kyiv yang telah melakukan genosida dan diskriminasi terhadap masyarakat berbahasa Rusia.

Saat ini, pusat pertempuran antara keduanya masih berfokus di wilayah Severodonetsk. Wilayah itu merupakan sebuah kota strategis dekat wilayah Donbass yang merupakan hulu dari konflik antara Moskow dan Kyiv.

Meski menyasar kelompok nasionalis bersenjata, perang ini nyatanya juga ikut menimbulkan korban sipil. PBB menyebut korban sipil yang tewas dalam perang itu hingga saat ini mencapai diatas 4 ribu jiwa. Selain itu, ada lebih dari 6 juta warga Ukraina yang mengungsi.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article NATO Diramal Runtuh Tahun 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular