Di Titik Nol IKN, Airlangga Bicara Soal Economic Super Hub

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
19 June 2022 13:30
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto di TItik Nol proyek pembangunan Ibu Kota Negara di Kalimantan.
Foto: dok Menko Perekonomian

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia dapat dibilang sukses dalam penanganan Covid-19 yang terbukti kian melandai. Alhasil, hal tersebut juga mempengaruhi pertumbuhan positif dari sisi ekonomi di 2022.

Pun begitu, Pemerintah menyadari bahwa masih terjadi kesenjangan pembangunan ekonomi antara Pulau Jawa dengan Luar Pulau Jawa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2021-2022), diketahui bahwa sekitar 57% penduduk Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa dan kontribusinya terhadap PDB Indonesia sebesar 57,78% pada kuartal I/2022.

Pemindahan IKN ke Pulau Kalimantan dan menjadikannya sebagai economic super hubMenko Perekonomian Airlangga Hartarto

Dalam periode sama, perekonomian Pulau Kalimantan berkontribusi kepada PDB hanya sebesar 8,29%, Sumatra 21,96%, Sulawesi 6,73%, Bali dan Nusa Tenggara 2,66%, serta Maluku dan Papua 2,58%.

Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, telah ditetapkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (UU IKN) pada Februari 2022.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemindahan IKN dilakukan sebagai bagian dari prioritas pembangunan kewilayahan kawasan perkotaan Indonesia.

Pembangunan IKN telah diarahkan di luar Pulau Jawa dengan letak yang lebih seimbang secara spasial dan ekonomi, sebagai stimulus pemerataan pertumbuhan perekonomian nasional

"Pemindahan IKN ke Pulau Kalimantan dan menjadikannya sebagai economic super hub merupakan salah satu strategi untuk menggeser porsi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan dari barat menjadi lebih ke timur," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Minggu (19/6/2022).

Keberadaan IKN diharapkan dapat berperan sebagai economic super hub dan economic value chain nasional.

Pengembangan economic super hub akan dikembangkan dalam enam klaster ekonomi strategis, resilient, dan inovatif, meliputi klaster industri teknologi bersih, klaster farmasi terintegrasi, klaster industri pertanian berkelanjutan, klaster ekowisata, klaster kimia dan produk turunan kimia, dan klaster energi rendah karbon.

Di samping itu, terdapat juga dua klaster pendukung, yaitu pendidikan abad ke-21 serta smart city dan Pusat Industri 4.0.

Ibu Kota baru yang diberi nama Nusantara ini memiliki visi sebagai kota dunia untuk semua yang dibangun dan dikelola untuk menjadi kota berkelanjutan di dunia, penggerak ekonomi Indonesia pada masa depan, dan menjadi simbol identitas nasional.

"Saya berada di Titik Nol, Ibu Kota Nusantara. Harapannya semoga segera terbangun sesuai rencana," ujar Menko Airlangga dalam kunjungan peninjauan kemajuan pembangunan IKN di Kalimantan.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ibu Kota Negara Pindah, Ini Curhat PNS Kementerian

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular