
Biden Sering Menghina Putin, Begini Jawaban Menohok Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden acapkali membuat pernyataan yang dianggap mengina Presiden Rusia Vladimir Putin. Meski begitu, Kremlin mengatakan tak akan menanggapinya dengan komentar keras.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan alasan mereka tidak memberikan komentar keras, sebab Biden seringkali kelelahan, mudah tersinggung, dan mudah lupa.
"Kami memang mendengar dan melihat pernyataan yang ditujukan kepada Presiden Putin yang sebenarnya merupakan penghinaan pribadi," katanya, dikutip dari kantor berita TASS.
Pejabat Kremlin mengatakan bahwa Biden mengambil kebebasan untuk membuat pernyataan seperti itu hampir setiap hari.
"Mengingat sifat lekas marah, kelelahan, dan pelupa Tuan Biden, yang pada akhirnya menghasilkan pernyataan agresif, kami mungkin akan memilih untuk menahan diri dari membuat komentar keras agar tidak memicu lebih banyak agresi," tambah Peskov.
Sejak awal serangan Rusia ke Ukraina, Biden mengatakan jika Putin merupakan penjahat perang. Pada Maret lalu, Biden juga sempat menjatuhkan lebih banyak komentar tidak ramah sehubungan dengan Putin.
Secara khusus, Biden mengklaim bahwa Putin adalah "diktator pembunuh" dan "penjahat murni" yang mengobarkan "perang tidak bermoral" melawan rakyat Ukraina.
Satu tahun yang lalu, pada 17 Maret 2021, pemimpin AS itu membuat pernyataan keras lainnya yang ditujukan kepada mitranya dari Rusia. Dia menjawab dengan setuju ketika ditanya oleh seorang pewawancara apakah dirinya menganggap Putin sebagai "pembunuh."
Sementara Putin mengatakan telah mendengar lusinan tuduhan semacam itu dan sudah terbiasa dengan serangan dari berbagai pihak selama bertahun-tahun menjabat. Putin kemudian mendoakan kesehatan Biden yang baik.
Pemimpin Rusia itu kemudian mengatakan bahwa setelah pernyataan kasar itu, Biden meneleponnya dan memberikan penjelasan yang memuaskan.
(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Joe Biden Tetap Sibuk Kerja, Meski Positif Covid-19
