Covid BA.4 & BA.5 Bisa Jadi Mimpi Buruk, Tapi Ada Kabar Baik

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
17 June 2022 10:50
Omicron Muncul di DKI Jakarta_konten
Foto: Ilustrasi subvarian Covid-19 BA.4 dan BA.5/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air terus mengalami kenaikan. Dalam dua hari terakhir, kasus konfirmasi positif menanjak menjadi di angka 1.000 kasus per hari.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, seperti dikutip Jumat (17/6/2022), kemarin kasus konfirmasi Covid-19 mencapai 1.173 kasus, lebih rendah dari hari sebelumnya yang mencapai 1.242 kasus.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin tak memungkiri salah satu penyebab kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir tak lepas dari munculnya subvarian Covid-19 BA. 4 dan BA. 5.

Budi mengatakan pemerintah saat ini masih mengamati dan mempelajari kedua subvarian tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan, diperkirakan puncak kasus akibat dua subvarian itu bisa mencapai 20.000 kasus per hari.

Gambar Cover, Omicron MerajalelaFoto: Ilustrasi subvarian Covid-19 BA.4 dan BA.5/Arie Pratama

"Kita Delta puncaknya 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data puncaknya kita di 20.000 per hari," kata Budi, seperti dikutip Jumat (17/6/2022).

Budi menggarisbawahi, meskipun angka kenaikan kasus akan tumbuh masif, namun tingkat kematian akibat subvarian tersebut dianggap jauh lebih rendah dibandingkan Omicron dan Delta. Diperkirakan, yakni seperduabelas dari Delta dan Omicron.

"Kita percaya kenaikan maksimal 20 ribu per hari setelah satu bulan teridentifikasi." jelasnya.

Jadi sekitar minggu ketiga minggu keempat Juli [puncak kasus] dan kemudian nanti akan turun kembaliMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Kenaikan kasus tersebut, sambung Budi, tentu akan memberikan implikasi terhadap level transmisi atau penularan yang turut mengalami peningkatan.

"Kita ada level 1, level 2, seperti PPKM. Tetapi ini standarnya WHO. Itu di 20 kasus per 100 ribu penduduk per hari. Kalau diartikan untuk penduduk Indonesia, 7.700 per hari. Itu adalah treshold pertama, di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2," kata Budi.

Terlepas dari sejumlah kabar yang tidak mengenakkan dari kedua subvarian tersebut, pemerintah juga menyampaikan kabar baik. Pemerintah yakin, kenaikan kasus hanya bersifat sementara, dan tren kasus akan kembali stabil.

"Jadi sekitar minggu ketiga minggu keempat Juli [puncak kasus] dan kemudian nanti akan turun kembali," kata Budi.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Jakarta Naik Lagi Gegara Varian BA.4-BA.5? Ini Datanya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular